Selasa 22 Jan 2013 17:40 WIB

PAN Siap Tampung Hary Tanoe

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Karta Raharja Ucu
Hary Tanoesoedibjo
Foto: Republika /Tahta Aidilla
Hary Tanoesoedibjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah partai politik beramai-ramai menawarkan tempat untuk Hary Tanoesoedibjo pascamenyatakan mundur dari Partai Nasional Demokrat. Termasuk Partai Amanat Nasional (PAN) yang siap menampung Hary Tanoe.

Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi PAN, Hakam Naja mengatakan pada prinsipnya PAN terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung, termasuk Hari Tanoe.

Menurutnya, jika Hari Tanoe merasa memiliki nilai demokrasi, nilai keadilan, dan nilai perjuangan yang sama dengan PAN, partainya siap menerima kapan saja.

“Kami terbuka kepada siapa saja asalkan memiliki nilai-nilai yang sama untuk memperjuangkan nasib rakyat,” ujarnya saat berbincang dengan ROL, Selasa (22/1).

Hakam menilai jika Hari Tanoe memilih PAN, maka partainya bakal mendapat nilai positif. Salah satunya PAN menjadi wadah yang dipercaya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

“Nilai kepercayaan publik terhadap PAN juga akan semakin tinggi. Padahal kepercayaan publik itu harga mati,” katanya.

Namun, Hakam tak bisa memaksa Hari Tanoe untuk masuk ke parpol berlambang matahari itu. PAN menyerahkan sepenuhnya pilihan kepada Hari Tanoe. Sebab, kata Hakam, bergabungnya seseorang ke parpol harus berasal dari hati nurani, bukan karena paksaan.

“Saya dengar (Hari Tanoe) belum ada komunikasi dengan PAN. Namun tidak tahu nanti bagaimana,” selorohnya mengakhiri.

Pengusaha media asal Surabaya itu resmi mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai Ketua Dewan Pakar dan Wakil Ketua Majelis Partai NasDem, Senin (21/1) kemarin.

Ia juga menyatakan tidak lagi menjadi anggota partai baru tersebut. "Saya sudah menyampaikan surat pengunduran diri saya secara resmi kepada Surya Paloh. Mulai hari ini, saya bukan anggota Partai NasDem," kata Hary dalam jumpa pers di Jakarta.

Hary Tanoe yang bergabung ke Partai NasDem sejak 9 Oktober 2011, tidak sepakat dengan rencana perubahan struktur kepengurusan partai, termasuk keinginan Surya Paloh menjadi Ketua Umum Partai Nasdem.

Meskipun demikian, Hary Tanoe menyatakan akan tetap berkecimpung di dunia politik. "Idealisme politik saya masih tetap akan saya jalankan," katanya dengan penuh rasa percaya diri.

Dengan pengalaman di bidang politik selama setahun lebih itu, Hary Tanoe mengklaim dirinya berperan serta membawa Partai NasDem sebagai peserta Pemilu 2014 untuk pertama kalinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement