REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan program PSP (Psychosocial Support Programme) atau program pemulihan psikologis kepada anak-anak yang menjadi korban banjir Jakarta.
"Kita memberikan program itu kepada anak-anak di 15 titik poski PMI yang ada di Jakarta," kata Kepala Sub Divisi Tanggap Darurat PMI, Tia Kurniawan kepada Republika di kantornya, Jakarta, Selasa (22/1).
Menurut Tia, secara umum, kondisi psikologis anak-anak korban banjir memang tak ada yang trauma berat. Namun, program itu diberikan untuk mencegah supaya tak terjadinya trauma pada anak-anak tersebut.
Tia mengatakan, masing-masing posko rata-rata ada 30 orang anak yang diberikan program itu. Menurutnya, jumlah anak-anak yang menjadi korban banjir lebih banyak dari pada korban dewasa.
Namun, Tia mengatakan bahwa PMI tak memberi perhatian khusus kepada ibu hamil. Hanya saja, PMI memberikan bantuan makanan pengganti asi bagi korban banjir yang berusia balita.
Banjir Jakarta terjadi sejak Rabu (16/1) pekan lalu. Banjir disebabkan karena curah hujan yang tinggi. Akibat banjir tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban tewas sebanyak 20 orang dan 33.502 orang masih mengungsi.