REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo tampaknya tidak akan melabuhkan pilihannya ke partai politik. Alih-alih, taipan jaringan media MNC Group tersebut akan membuat organisasi massa (ormas) baru.
"Yang jelas kiprah di politik tidak akan berhenti. Sedang dipikirkan untuk membuat wadah baru yang mengarah ke sosial politik berupa ormas," kata mantan Sekjen Partai Nasdem Ahmad Rofiq ketika dihubungi, Rabu (23/1).
Sebelumnya, Rofiq bersama dengan Hary menyatakan keluar dari Nasdem. Ini lantaran adanya perbedaan sikap dengan ketua dewan pembina Surya Paloh.
Surya menginginkan agar ada perombakan struktur kepengurusan. Termasuk menginginkan untuk duduk di kursi ketua umum. Sedangkan Hary bersama dengan kelompok muda di Nasdem menolak rencana itu.
Mereka tetap menginginkan kepengurusan seperti saat ini yang didominasi oleh kaum muda. Perbedaan pendapat itu sehingga kemudian Hary dan Rofiq menyatakan keluar dari partai yang baru akan pertama kali ikut pemilu pada 2014.
Menurut Rofiq, pilihan untuk membuat ormas sama artinya dengan menjalankan perjuangan mulai dari nol. Meski pun begitu, ia menganggap itu sebagai risiko dari sebuah pilihan dalam menegakan idealisme.
Ia mengaku yakin, dengan konsistensi dalam setiap langkah, maka akan tercapai sebuah kekuatan baru yang lebih besar.
"Saya juga yakin bahwa pada akhirnya negeri bisa maju dan berubah karena sikap dan konsistensi para pemimpinnya," papar dia.
Tak hanya bersama dengan Hary, jelas dia, gerakan baru ini juga melibatkan anak-anak muda yang juga keluar dari Nasdem. Ia enggan menyebut nama-nama lain.
Hanya saja Rofiq memastikan, kalau ormasi ini nantinya akan didominasi oleh kelompok muda. Termasuk pegiat-pegiat demokrasi yang masih idealis.
"Sekarang, prosesnya sedang dalam tahap pengkajian dan perumusan," ujar dia.