REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebanyak 42 gerilyawan tewas di Republik Chechnya, Kaukasus, Rusia Utara selama tahun 2012. Demikian kata Kementerian Dalam Negeri Republik Chechnya pada Selasa.
''Semuanya anggota kelompok bersenjata ilegal yang tewas karena mereka menolak menyerah dan melakukan perlawanan bersenjata,'' kata kementerian itu dalam satu pernyataan yang disiarkan di lamannya.
Pada tahun 2011, sebanyak 56 gerilyawan tewas di Chechnya. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada pertengahan Oktober bahwa lebih dari 300 teroris tewas di Kaukasus Utara dalam beberapa bulan terakhir.
"Terorisme di dalam politik resmi Rusia memanfaatkan kelonggaran dan sebagai pilihan untuk istilah lebih netral seperti pemberontakan," katanya.
Lebih dari satu dekade setelah perang melawan separatis di Chechnya berakhir, pasukan keamanan Rusia terus memerangi gerilyawan di wilayah bergejolak itu. Pemberontakan, meskipun terbatas terutama ke Chechnya, telah menyebar di seluruh Kaukasus Utara dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan terhadap pasukan keamanan, polisi dan warga sipil dilaporkan secara teratur di republik tetangga Dagestan, Ingushetia dan Kabardino-Balkaria.