REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 17 calon penerbang TNI akan ditentukan lulus dan tidaknya pada sidang panitia penentu terakhir (Pantukhir) di Wing Pendidikan (Wingdik) Lanud Adi Sutjipto, Rabu (23/1). Sidang dipimpin Asisten Personalia (Aspers) Panglima TNI, Marsda TNI Bambang Wahyudi yang diikuti penguji dari Markas Besar (Mabes) TNI, Mabes Angkatan Udara (AU) dan Mabes Angkatan Darat (AD).
Dijelaskan Bambang, peminat generasi muda untuk mengikuti seleksi sebagai calon penerbang TNI cukup tinggi. Pendaftaran yang dilakukan secara online terdaftar 369 orang, namun setelah diverifikasi tinggal 247 orang.
Kemudian mereka mengikuti seleksi daerah dan tinggal 60 orang yang ditetapkan untuk mengikuti seleksi tingkat pusat. Mereka terdiri 47 orang hasil seleksi daerah dan 13 orang mantan calon taruna. Akademi Militer, calon Kadet AAL, calon Karbol AAU. Namun delapan dari 60 calon yang dipanggil seleksi pusat mengungurkan diri, sehingga tinggal 52 orang. Setelah diseleksi tinggal 17 orang.
Dijelaskan Bambang Wahyudi, untuk seleksi calon penerbang meliputi tes kesehatan, tes jasmani, kesehatan jiwa, psikologi, dan tes akademik. Selain itu, untuk mengurangi agar setelah diterima mereka gagal, juga dilakukan attitude test (tes bakat terbang). Tes ini dilakukan di Lanud Adi Sutjipto selama lima jam di udara. "Ternyata setelah dilakukan tes ini tingkat kegagalan kecil, bahkan tidak ada," kata Bambang.
Setelah lulus tes terakhir, mereka akan menjalani pendidikan pertama (Dikma) di Lanud Adi Sumarmo Solo selama lima bulan. Selanjutnya, mereka akan mengikuti bina kelas dan bina terbang di Wingdik Lanud Adi selama 28 bulan.
"Penerimaan perwira prajurit sukarela dinas pendek (PSDP) Penerbang TNI ini untuk mengisi alat utama sistem senjata yaitu pesawat TNI baik Fix Wing maupun Rotay Wing/ helikopter," katanya.
Sementara calon perwira PSDP Penerbang TNI, Ricard Lucky Susanto mengatakan tertarik untuk menjadi perwira penerbang karena mencintai dirgantara. Juga ingin menyumbangkan tenaga untuk mempertahankan wilayah udara Indonesia. "Kebetulan abang saya juga ada yang sudah menjadi penerbang," kata Ricard.