Rabu 23 Jan 2013 18:51 WIB

Mendagri: Aturan Tentang Diskresi Masih Dibahas

Mendagri Gamawan Fauzi
Foto: Antara
Mendagri Gamawan Fauzi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan hak diskresi atau kebebasan mengambil keputusan sendiri dalam situasi yang genting bagi pejabat masih dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Administrasi Pemerintahan.

"Itu masih masuk draf UU Administrasi Pemerintahan. Masih dalam pembahasan," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan diskresi diperlukan untuk situasi-situasi genting yang memerlukan kecepatan pengambilan keputusan guna menyelamatkan uang negara.

Ia mengatakan, dengan adanya aturan diskresi tersebut diharapkan pejabat dapat mengetahui kewenangannya dan memberikan kepastian di depan hukum.

"Diskresi itu diperlukan tapi juga jangan nanti orang mengandalkan diskresi sebagai segala-galanya untuk berlindung pula dan melakukan korupsi," katanya.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memimpin rapat kabinet membahas RUU Administrasi Pemerintahan pada Kamis (10/1) mengatakan, dibutuhkan payung hukum bagi para pejabat dalam melaksanakan tugasnya dengan benar.

Untuk itu, ia memerintahkan agar RUU Administrasi Pemerintahan dibuat dengan seksama sebelum diajukan ke DPR. UU tersebut, menurut Presiden, sangat penting bagi para pejabat, selain memberikan perlindungan bagi kebijakan yang dilakukan dengan benar juga menjadi aturan yang jelas dalam melaksanakan tugas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement