Rabu 23 Jan 2013 20:08 WIB

Waspada Banjir Susulan di Akhir Januari

Warga mengungsi pascabanjir besar di kawasan Pluit, Jakarta, Ahad (20/1).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga mengungsi pascabanjir besar di kawasan Pluit, Jakarta, Ahad (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga DKI Jakarta dan sejumlah daerah terkena banjir untuk mewaspadai kemungkinan terjadi musibah susulan, khususnya pada akhir Januari dan awal Februari 2013.

"Yang perlu diwaspadai adalah tanggal 23, 25 dan 27 Januari dan juga bulan Februari, sehingga kami sampaikan secara nasional bahwa kami bersiap-siap hingga pertengahan Maret," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Jakarta, Rabu.

Dia juga mengimbau agar masyarakat saling membantu bagi warga korban banjir, mulai tingkat RW, RT dan sampai ke kelurahan.

"Antisipasinya kami menggunakan skenario lebih besar dari kemarin. Di tiap Kantor Walikota kami sudah menempatkan deputi BNPB untuk memimpin langsung. Karena masalah utama masih berkisar mengenai ketersediaan tempat untuk mengungsi," ujarnya.

Menurut dia, saat ini Kementerian Pekerjaan Umum masih melanjutkan meningkatkan kemampuan pompa di Pluit Jakarta Utara. Dia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai tanggul di jalan Latuharhari karena meskipun sudah diperbaiki namun sifatnya masih sementara.

Menurut dia ketersediaan fasilitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) harus tersedia karena selama ini masih menjadi kendala di pengungsian. Dia berharap pemerintah dan masyarakat bisa mencari solusi masalah tersebut.

"Personel kami 300 orang dibantu TNI sejumlah 3.060 orang, Polisi sektar 4.000 karena kami tidak bisa bekerja sendiri," ujarnya.

Dia mengatakan masyarakat juga harus mewaspadai aliran listrik saat banjir karena banyak korban tewas tersengat listrik. Syamsul berharap masyarakat juga harus mulai tertib dalam membuang sampah sehingga tidak menghalangi aliran air.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement