REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA---Manajer klub Persiwa Wamena Agus Santoso mengatakan pihaknya sudah tidak lagi mengakui PSSI kubu Djohar Arifin, karena klub asal Kabupaten Jayawijaya itu sudah mencabut mandat yang diberikan.
"Persiwa tidak peduli dengan sanksi yang dijatuhkan oleh PSSI Djohar Arifin, karena PSSI Djohar sudah tidak 'legitimated' lagi di mata klub-klub LSI, termasuk Persiwa," kata Agus Santoso, Kamis.
Menurut dia, Djohar Arifin dan kawan-kawan sudah tidak berhak lagi mengurusi PSSI karena mandat yang diberikan sebelumnya sudah dicabut oleh mayoritas anggota PSSI yang memiliki hak suara yang sah.
"PSSI Djohar diisi oleh orang-orang lucu. Salah satu buktinya, Djohar mengatakan LSI ilegal tetapi pemain-pemain LSI diminta untuk bermain di Timnasnya. Itu artinya Djohar tidak konsisten dan tidak memikirkan setiap ucapannya," tuturnya.
Agus mengemukakan pada Kongres di Palangkaraya tahun lalu klub-klub LSI tidak diundang oleh Djohar Arifin. "Kok sekarang malah disanksi. Benar-benar lucu pengurus-pengurus Djohar," katanya.
Dia menegaskan bahwa klub kebanggaan masyarakat Jayawijaya tersebut mengabaikan dan tidak menggubrusi sanksi dari PSSI kubu Djohar karena Persiwa berada di bawah naungan PSSI hasil KLB Ancol dengan ketua Umum La Nyalla Mattalitti.
Sebelumnya, pernyataan serupa disampaikan oleh Ketua Harian klub Persipura Jayapura, La Siya. "Kami tidak ingin komentari masalah ini dan kami juga tidak mengakui sanksi tersebut," katanya.
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh PSSI Djohar Arifin adalah tindakan sepihak yang sudah keluar dari kesepakatan bersama di hadapan utusan AFC dan FIFA pada tahun lalu.
"Kami kira ini keputusan sepihak, dan kami juga berada di bawah naungan PSSI La Nyalla bukan PSSI Djohar Arifin," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 klub yang turun di kompetisi Indonesia Super League (ISL) mendapat skorsing oleh PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin karena tidak melakukan registrasi ulang sesuai jadwal yang ditetapkan yaitu 9 Januari.
Deputi Sekjen PSSI Bidang Kompetisi Saleh Ismail Mukadar di Jakarta, Selasa, mengatakan, selain memberikan skorsing pada klub ISL, Komite Eksekutif PSSI juga memberikan skorsing pada 27 klub Divisi Utama yang turun di kompetisi di bawah kendali PT Liga Indonesia.
"Untuk sementara keanggotaan klub-klub ini diberhentikan (suspend). Skorsing ini akan berlaku hingga kongres berikutnya," kata Saleh ketika itu.
Ke-15 klub yang mendapatkan skorsing itu adalah PSPS Pekanbaru, Sriwijaya FC, Persib, Pelita Bandung Raya, Persisam, Mitra Kukar, Persiba, Barito Putra, Madura United, Persita, Persela, Persiwa, Persidafon, Persiram dan Persipura.