REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebagai orang yang mendatangkan Miroslav Janu ke Indonesia pada 2003, Andi Darussalam mengaku sangat kehilangan sosok pelatih yang memiliki karakter cukup kuat, tegas dan disiplin serta pintar dalam membangun sebuah tim.
"Cukup lama saya tidak bertemu dengan dia. Terakhir sebelum melatih Persebaya pada Oktober 2012, dia saya undang ke Makassar. Saat Natal tahun lalu, saya juga kirim SMS ke dia," kata mantan Direktur PT Liga Indonesia yang juga orang dekat Miroslav Janu, Andi Darussalam Tabusalla, di Surabaya, Kamis malam.
Menurut Andi Darussalam, mantan pelatih Arema Indonesia dan Persela Lamongan itu bukan sekadar seorang sahabat, tetapi juga teman yang enak untuk diajak diskusi dan berdebat soal dunia sepak bola.
"Saya pernah harapan suatu saat nanti Janu bisa melatih Timnas Indonesia dan ternyata dia juga punya cita-cita ke sana. Tapi, cita-cita itu tidak kesempaian," tambahnya.
Miroslav Janu meninggal dunia akibat serangan jantung pada Kamis siang. Rencananya jenazah Miroslav Janu akan dikremasi di Surabaya atas permintaan pihak keluarganya di Republik Ceko.