REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghargaan bergengsi Martin Luther King sebagai penghargaan yang ditujukan bagi tokoh perdamaian yang berpengaruh di dunia diberikan kepada seorang mahasiswi asal Arab Saudi, Lubna Al-Anshari.
Penghargaan tersebut diraih lantaran keaktifannya menyerukan perdamaian di dunia Internasional. Seperti dilaporkan alarabiya.net (25/1).
Wanita belia yang masih menuntut ilmu di Universitas Tennessee jurusan teknik kimia itu berhasil menyingkirkan pelajar di seluruh AS yang mengincar penghargaan itu. Penghargaan Martin Luther King memang ditujukan kepada kalangan akademisi.
Keaktifan Anshari dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang bertaraf Internasional memang patut diacungi jempol. Pertemuan tersebut melibatkan berbagai pelajar dari berbagai suku bangsa dan tingkatan umur.
Dalam setiap pertemuan yang ia ikuti, ia selalu mengenalkan budaya saling memahami, menghargai, dan pentingnya menciptakan perdamaian.
Martin Luther King, Jr., Ph.D adalah orang paling muda yang pernah mendapatkan penghargaan Nobel, yaitu pada usia 35 tahun, pada 14 Oktober 1964. Ia mendapatkan Nobel Perdamaian atas jasanya dalam pembelaan hak-hak asasi manusia, khususnya hak asasi warga Afrika-Amerika.
Karena keberhasilan besar itulah, King kemudian dianugerahi Nobel Perdamaian. King menyumbangkan hadiah uang yang diperolehnya sebesar 54.600 dollar untuk gerakan pembelaan hak warga sipil.