REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Terkait isu yang beredar mengenai reaksi massa pendukung Bupati Garut Aceng Fikri yang tak terima dengan putusan Mahkamah Agung (MA), Egi Sujana angkat suara.
Egi yang merupakan pengacara Aceng mengatakan, masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) sebaiknya tenang dan tak terbawa isu.
Ia berujar, putusan MA yang melengserkan Aceng dari jabatannya ini tidak lantas membuat pendukung kliennya hendak berbuat onar.
Dia menyayangkan sikap sejumlah pihak yang mengatakan bahwa Aceng akan mengerahkan massa untuk melakukan aksi penolakan putusan MA.
“Saya pernah berkata pemakzulan ini mungkin saja bisa membuat massa pendukung Aceng rusuh. Tapi maksud saya sama sekali tidak seperti itu,” kata dia kepada Republika Jumat (25/1).
Egi mengatakan, kemungkinan yang ia lontarkan itu terkait dengan rasa ketidak adilan yang diterima oleh Aceng. Sehingga wajar menurutnya jika ada sekelompok orang yang telah mendukung Aceng dalam usaha pembangunan Garut kecewa.
“Hal itu (unjuk rasa) bisa saja terjadi. Tapi saya tegaskan di sini, kuasa hukum berserta klien tidak pernah terbesit sedikitpun dalam rencana kami untuk menggiring massa dan membuat keonaran di Kabupaten Garut,” tegas dia.
Sementara itu, kepolisian terus memonitor perkembangan eskalasi keamanan di wilayah Kabupaten Garut.
Patroli wilayah kini rutin dilakukan oleh Polres Garut menanggapi adanya isu konsentrasi massa di Garut yang akan melakukan unjuk rasa.
“Sejak Rabu (23/1) anggota di kepolisian setempat telah melakukan patroli untuk mengawasi kestabilan keamanan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Martinus Sitompul saat dihubungi Jumat (25/1).
Dia menjelaskan, patroli sendiri intens dilakukan di dua wilayah dan dibantu oleh pasukan TNI dari Kodim setempat.
Tak hanya kawasan berkumpulnya basis pendukung Aceng, daerah yang banyak massa bukan pendukung Bupati Garut ini pun ikut diawasi. Dirinya mengatakan, hal ini dilakukan menyusul adanya perkiraan bentrok antara dua kubu tersebut.
Untuk itu, dia pun memaparkan Polda Jabar telah mengerahkan 250 personel kepolisian di sekitar wilayah Kabupaten Garut. Dalam waktu dekat, 250 anggota lagi juga akan ikut diterjunkan.
Bahkan menurutnya, bila situasi di Kabupaten Garut makin memanas, pasukan dari Polres lain siap dikerahkan.
“Polres Ciamis, Tasikmalaya, Sumedang, Bandung juga Brimob dari Polda Jabar siap turun tangan,” ujarnya.
Martinus berpesan, kalau pun sebenarnya akan ada aksi unjuk rasa, Polda Jabar menginjikan hal tersebut. Namun, dia mengatakan kepolisian meminta garansi kepada para pengunjuk rasa agar tetap dapat menjaga keamanan. “Boleh tapi jangan anarkis. Untuk itu agar hal tersebut tak terjadi, polisi sudah siap sejak jauh-jauh hari,” ujarnya.