Jumat 25 Jan 2013 17:36 WIB

Dinas PU Pemprov DKI Pantau Tanggul di Jakarta Utara

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Heri Ruslan
 Warga melintasi tanggul kali untuk menghindari jalan yang tergenang air di kawasan Gunung Sahari, Mangga Dua, Jakarta Utara, Jumat (14/12).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Warga melintasi tanggul kali untuk menghindari jalan yang tergenang air di kawasan Gunung Sahari, Mangga Dua, Jakarta Utara, Jumat (14/12). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, PENJARINGAN -- Dinas PU Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memantau beberapa tanggul yang berada di Jakarta Utara, yaitu Tanggul Pasar Ikan dan Tanggul Luar Batang.

Kepala Dinas PU Pemprov DKI Jakarta, Ery Basworo datang bersama timnya memantau kondisi tanggul tersebut. Ada beberapa titik yang mengalami kerusakan, beberapa batu sudah remuk.

Ery mengatakan, jika kerusakannya tidak segera diperbaiki, air laut bisa masuk dan menghentikan aktivitas warga.

''Kalau ada apa-apa, air laut bisa masuk,'' ujarnya, Jumat (25/1).

Menurut pantauan /Republika/, di sepanjang tanggul Pasar Ikan penuh dengan pemukiman padat warga. Kondisinya kumuh, rumah saling berdesak-desakan. 

Ery meminta agar warga dapat bekerjasama menutup beberapa titik-titik yang rusak. Menurut Ery, kondisi tanggul ini harus terus dijaga dan dirawat.

 

Dari Tanggul yang berada di Jalan Pasar Ikan, pantauan berlanjut ke Tanggul Luar Batang 2 RW 1. Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan. Walaupun dua lokasi, sebenarnya ini merupakan satu tanggul. Panjang tanggul Pasar Ikan ke Tanggul Luar Batang yaitu 1,5 kilometer.

Rencana perbaikan tanggul Pasar Ikan akan dilaksanakan besok dan akan selesai dalam waktu sehari.

Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Utara, Sisca Hermawati mengatakan, ada sekitar 10 hingga 20 titik lubang coak (batu yang terkikis) yang akan diperbaiki.

Jika rob, ketinggian air di tanggul Pasar Ikan bisa mencapai 2.30 hingga 2.40 meter pp. Saat ini air pasang masih sekitar +1.50 meter pp. Jadi belum ada kemungkinan naiknya rob.

Dinas PU akan mengantisipasi terjadinya peristiwa dimana posisi bulan, bumi dan  matahari berada dalam satu garis. Peristiwa itu akan mengakibatkan daya pasang yang lebih tinggi dibanding saat bulan purnama.

 

Saat ditanya mengenai perkembangan pengerukan Waduk Pluit, Ery tak mau berbicara panjang, dia hanya mengatakan belum terlalu mendalami tentang hal itu.

''Sekitar mulutnya aja, belum terlalu mendalami,'' ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement