REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebanyak 212 anggota OPM yang dipimpin Daniel Kogoya menyatakan keinginan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pernyataan ratusan mantan OPM itu tertuang dalam ikrar kesetiaan yang diucapkan di hadapan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, dan Sekda Papua Elly Loupatty di Skouw, perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), kemarin.
Selain mengucapkan ikrar setiap terhadap NKRI, Daniel yang menyatakan diri sebagai salah satu panglima OPM itu juga menyerahkan tiga pucuk senjata yang selama ini digunakannya. Ketiga pucuk yang digunakan itu adalah jenis engkeloop, FN 45 dan air softgun yang seluruhnya dalam kondisi baik.
Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua, mengharapkan, lebih banyak lagi anggota OPM yang selama ini berkeliaran di hutan di perbatasan RI-PNG akan turun untuk bersama-sama membangun Papua. "Mari bersama-sama membangun Papua dan selaku Pangdam Cenderawasih akan selalu menerima dengan tangan terbuka setiap warga yang ingin kembali ke pangkuan ibu pertiwi," tegas Mayjen TNI Zebua.
Senada dengan itu, Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw mengharapkan mereka yang sudah terlebih dahulu turun agar mau mengajak saudara saudara lainnya yang masih berada di hutan. "Ajak saudara atau warga lainnya yang masih di hutan untuk bersama-sama membangun Papua," kata Brigjen Pol Waterpauw.
Sementara itu, Sekda Papua Elly Loupatty mengharapkan para mantan OPM itu mau hidup membaur dengan warga lainnya, termasuk dengan nonPapua. "Kemajuan dan kesejahteraan di Papua hanya dapat tercapai bila kita semua bekerja keras untuk mencapainya baik itu pemerintahnya maupun masyarakat," kata Sekda Papua Elly Loupatty.
Kelompok OPM Daniel Kogoya selama ini beroperasi di wilayah perbatasan RI-PNG. Rumor yang beredar di masyarakat menyebutkan batas akhir untuk merdeka atau tidak adalah tahun 2014.