REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan (DPGP) DKI mengeluhkan perilaku pengungsi banjir yang tidak menjaga kondisi rumah susun (rusun) di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Rusun itu dijadikan tempat pengungsian selama bencana banjir melanda Jakarta pekan kemarin.
''Padahal rumah susun yang terletak di Muara Baru dekat Waduk Pluit itu masih baru dibangun,'' ujar Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI, Novrizal ketika dihubungi Republika Sabtu (26/1).
Pihak DPGP sengaja menyediakan rumah susun sebagai salah satu fasilitas bagi pengungsi banjir, ada sekitar 400 unit yang digunakan sebagai tempat penampungan. Di sana ditinggali sekitar 3000 jiwa. ''Mereka diberi tempat yang bagus, dapur umum ada, pelayanan kesehatan juga ada, tapi rumah susun dirusak,'' ujar Novrizal.
Menurut Novrizal, yang rusak seperti alumunium, pintu yang patah bahkan ada handle pintu dan kabel listrik yang hilang. Pihaknya tidak mau menuduh siapa pelakunya, tapi masyarakat yang tinggal diharapkan bersama menjaga kondisi rumah susun.''Tolonglah dijaga kondisinya, kalau tidak akan merugikan semua pihak,'' ujarnya.
Walapun sampai saat ini air belum maksimal mengalir ke rumah susun, karena jaringan PAM belum sampai. Sementara listrik belum dapat digunakan, karena masih melihat banjir yang ditakutkan akan membahayakan masyarakat.