Ahad 27 Jan 2013 00:30 WIB

Rudal Patriot Mulai Beroperasi di Perbatasan Turki-Suriah

Rudal Patriot
Foto: REUTERS
Rudal Patriot

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Peluru kendali (rudal) Patriot pertama dari enam baterai rudal dilaporkan sudah mulai beroperasi di perbatasan Turki-Suriah, Sabtu (27/1). Rudal hibahan dari Belanda itu sengaja digelar untuk melindungi Turki terhadap tumpahan konflik di tetangga Suriah.

"(Rudal itu) akan membantu melindungi kota (selatan) dan rakyat Adana terhadap ancaman rudal," kata NATO dalam sebuah pernyataan. "Lima baterai lainnya diharapkan berada di tempat dan beroperasi beberapa hari mendatang."

Seperti dilaporkan AFP, Sabtu (26/1), baterai rudal lain, di diantaranya masih dari Belanda dan dua rudal baterai Patriot Jerman dalam waktu dekat rencananya akan diposisikan di provinsi tenggara Kahramanmaras. Sementara dua baterai milik Amerika Serikat akan ditempatkan di Gaziantep, hanya 50 kilometer (30 mil) di utara perbatasan.

Setelah mereka sepenuhnya dikerahkan, NATO mengharapkan rudal dari darat-ke-udara itu akan melindungi "sampai dengan 3,5 juta orang Turki" dari kemungkinan serangan Suriah atau dari limpahan dari konflik antara pemberontak dan Damaskus di perbatasan Turki selatan.

Pemberontakan selama 22-bulan di Suriah terhadap Presiden Bashar al-Assad telah menewaskan lebih dari 60.000 orang sejauh ini, menurut angka PBB.

NATO, Amerika Serikat, Jerman dan Belanda sepakat pada Desember untuk menggelar rudal-rudal Patriot dan mengerahkan 350 tentara masing-masing untuk membantu Turki sesama anggota NATO. Misi NATO dijadwalkan berlangsung satu tahun.

Pemerintah Turki dan NATO telah menekankan bahwa penyebaran sistem rudal adalah untuk tujuan pertahanan saja. Rezim Suriah dan sekutunya Rusia telah mengecam tindakan itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement