REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Puluhan pria bersenjata menyerbu satu pos milisi suku pro-pemerintah di Provinsi Baluchistan, Pakistan barat daya kemarin. Akibatnya, seorang tewas dan lima milisi diculik.
Serangan pagi itu terjadi di Kabupaten Dera Bugti, sekitar 400 kilometer (250 mil) tenggara ibu kota Provinsi Quetta.
"Pria-pria bersenjata itu diyakini beberapa puluh menyerang pos dan membawa pergi lima anggota pasukan suku dengan kendaraan mereka setelah memaksa mereka untuk menyerah," kata Kepala Sekretaris Provinsi Akbar Durrani kepada AFP. Seorang pria yang menolak ditembak mati oleh penyerang, katanya.
Kepala pemerintah daerah, Syed Faisal Shah, menegaskan serangan itu. Dikatakannya, pasukan keamanan telah bergegas ke daerah tersebut dan operasi pencarian telah diluncurkan.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pemerintah membentuk pasukan suku bersenjata ringan, yang dikenal secara lokal sebagai pasukan perdamaian, untuk membantu pasukan keamanan mengatasi kekerasan gerilyawan di wilayah tersebut.
Baluchistan penuh dengan para gerilyawan dan rumah bagi pemberontakan daerah yang dimulai pada tahun 2004. Para pemberontak menuntut otonomi politik dan bagian keuntungan lebih besar dari sumber daya minyak dan gas.
Provinsi ini juga menjadi titik api kekerasan sektarian antara mayoritas muslim Sunni Pakistan dan minoritas Syiah, yang mencapai sekitar 20 persen dari 180 juta penduduk negara itu.
Perdana Menteri Pakistan, Raja Pervez Ashraf, awal bulan ini memecat pemerintah Provinsi Baluchistan setelah bertemu dengan demonstran Syiah yang menuntut perlindungan sesudah serangan bom besar yang menewaskan 92 orang.