REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Satuan Angkatan Darat telah membersihkan banyak anggota gerakan oposisi yang bersenjata di Provinsi Idlib, Suriah barat-laut. Di sana adalah tempat persembunyian utama gerilyawan bersenjata dalam konflik selama 22 bulan di negeri itu, kata satu sumber militer, kemarin.
Bentrokan telah terjadi di Kota Kecil Binnish, Tamsirin dan Sarmin, kata sumber yang tak disebutkan jatidirinya tersebut. Ia menambahkan operasi militer telah berhasil dengan menembakkan roket dan penembak jitu.
Sementara itu, menurut laporan media setempat, bentrokan antara gerilyawan dan personel militer pemerintah di penjara di bagian tengah Idlib terus berkecamuk pada Sabtu. Lebih dari 80 gerilyawan bersenjata telah tewas dalam pertempuran yang berkobar terus sejak Jumat pagi.
Namun, seperti dilaporkan Xinhua yang dilansir Antara, Ahad (27/1), pegiat oposisi mengatakan, gerilyawan telah berhasil menyerbu penjara tersebut dan membebaskan lebih dari 300 tahanan. Laporan media menyatakan banyak tahanan cedera sebab bangunan penjara itu rusak.
Sementara itu, Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia juga melaporkan beberapa kecelakaan di Idlib, dan mengatakan bentrokan terjadi antara pasukan pemerintah dan petempur oposisi di seluruh Kota Kecil Heesh di pinggiran Idlib. Korban jiwa, katanya, dilaporkan dari kedua pihak.