Ahad 27 Jan 2013 11:53 WIB

Longsor Tewaskan Empat Pekerja Pertamina Geothermal

Korban meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebanyak empat pekerja pemboran eksplorasi panas bumi yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy di Kabupaten Kerinci, Jambi tewas akibat longsor di lokasi pertambangan tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Adiatma Sardjito di Jakarta, Minggu mengatakan, musibah tersebut terjadi Sabtu (26/1) malam sekitar pukul 19.30 WIB di lokasi pemboran Kerinci B-1, Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci.

"Pada saat kejadian, para pekerja sedang makan malam," katanya.

Menurut Adiatma Sardjito, nama korban meninggal adalah Tri (PT PRA), Yanto (PT RPN), Ahmad Saiku (PT Harco), dan Nasoka (PT Air Drilling).

"Kami menyampaikan belasungkawa atas musibah tanah longsor yang tidak terduga karena faktor alam ini," ujarnya.

Dirut PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan dan Dirut PGE, Slamet Riadhy langsung menuju lokasi kejadian, Minggu pagi.

Adiatma menjelaskan, sebelum bencana longsor, hujan deras mengguyur lokasi sejak Sabtu (26/1) pukul 15.00 WIB.

Selain menewaskan empat pekerja, bencana tanah longsor tersebut mengakibatkan lima pekerja luka dan satu lainnya belum ditemukan.

"Semua korban sudah dievakuasi dan dikirim ke rumah sakit terdekat untuk proses perawatan," ujarnya.

Sementara itu, korban yang belum berhasil ditemukan diketahui bernama Miswanto (mud boy).

Total pekerja yang berada di lokasi B-1 berjumlah 63 orang.

PGE dengan dibantu tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemda, aparat terkait, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci saat ini sedang berupaya untuk mencari Miswanto yang belum ditemukan, merawat korban luka dan membersihkan tanah longsoran.

Peristiwa longsor itu tidak menimbulkan dampak penurunan produksi panas bumi Sungai Penuh karena masih berstatus eksplorasi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement