Ahad 27 Jan 2013 12:32 WIB

Ini 3 Penyakit yang Melanda Korban Banjir

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Citra Listya Rini
Pengungsi Banjir (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengungsi Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MARGAHAYU -- Tiga penyakit yang melanda korban banjir yaitu penyakit kulit, sesak napas, dan pusing-pusing. Namun, banyak pula warga yang terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Menurut salah satu dokter sukarelawan di klinik darurat pascabanjir, Sri Narulita, penyakit yang diderita warga pascabanjir umumnya adalah gangguan pernapasan, seperti batuk pilek.

Kemudian penyakit kulit seperti gatal-gatal di sekujur badan dan diserang kutu air. Selain itu warga yang mengeluh pusing-pusing. Termasuk juga hipertensi karena tekanan darah para warga korban banjir meningkat.

"Gejala awalnya warga mengeluh pusing-pusing. Biasanya karena disebabkan oleh asupan makanan dan pola makan yang tidak baik, dan mungkin juga karena stres. Tapi, beberapa orang warga memang sudah memiliki riwayat penyakit darah tinggi," kata Sri kepada Republika di Margahayu, Ahad (27/1).

Sebanyak 500 warga di RW 26, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Selatan mendapatkan kesempatan pengobatan gratis penyakit pasca banjir. Bantuan berupa klinik darurat ini diberikan Yayasan Al Azhar dan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Terdapat empat dokter sukarelawan yang melayani keluhan penyakit warga. Selain itu, mereka dibantu oleh dua perawat dan lima apoteker.

Untuk penanganan pertama kepada para warga, menurut Sri, mereka akan langsung diberikan obat. Selain itu juga disediakan antibiotik dan vitamin. Bantuan obat-obatan diperkirakan bernilai Rp 20 juta.

Bantuan tersebut berasal dari orang tua siswa, komite sekolah Al Azhar, dan IDI. Kebanyakan warga yang berobat adalah ibu-ibu dan anak kecil.

Pada bencana banjir Jumat (17/1) pekan lalu, ada 504 kepala keluarga yang menjadi korban banjir di wilayah RW 26. Dari seluruh Kelurahan Margahayu, RW 26 memang terkena dampak yang paling parah. Bahkan ketinggian air sempat mencapai satu setengah meter.

"Kami sudah mendata apa yang paling dibutuhkan warga, dan untuk saat ini adalah pengobatan. Dari 1.573 warga RW 26, ada 716 jiwa yang menjadi korban banjir," kata Ketua RW 26, Wardjan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement