REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) meminta agar pengungsi kerusuhan di Kota Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk pulang ke rumah masing-masing. "Pulanglah ke rumah," katanya, Senin (28/1).
Saat ini, para pengungsi kerusuhan saat ini masih menyebar di sejumlah lokasi. Seribu orang lebih berada di Kompi B Yonif 742 Sumbawa, kantor Kodim 1406 Sumbawa dan Mapolres Sumbawa. Mereka mencari perlindungan.
JK berharap tidak ada lagi pengungsi korban kerusuhan Sumbawa yang tinggal di Kompi B Yonif 742 Sumbawa.
"Pengungsi dipersilakan pulang ke rumah masing-masing. Aparat keamanan dari TNI dan Polri akan mengawal dan berpatroli menjaga suasana kondusif di daerah ini," kata mantan wapres tersebut.
Jumlah orang yang mengungsi sekitar 3.700 orang. Sebanyak 1.800 orang ditampung di Kompi B Yonif 742 Sumbawa. Kemudian 800 orang di Kodim 1406 Sumbawa. Selebihnya di Mapolres Sumbawa dan beberapa tempat lain.
Sekitar 1.200 orang pengungsi telah pulang ke rumahnya masing-masing, sisanya akan diupayakan dengan jaminan dari pemerintah daerah serta aparat kepolisian dan TNI.
"Semuanya (di sini, red.) orang Sumbawa, ada yang berasal dari Bali, Lombok, bahkan Bugis. Tetapi intinya warga di sini adalah orang Sumbawa," papar JK.
Kerusuhan Sumbawa menyebabkan puluhan bangunan dan kendaraan bermotor dirusak dan dibakar massa. Pemicunya lantaran isu bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
Ini menyusul meninggalnya Arniyati (30 tahun) yang saat itu diketahui berboncengan sepeda motor dengan kekasihnya, anggota polisi Brigadir I Gede Eka Swarjana (31) pada Sabtu (19/1).