REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Partai politik belum serius menerapkan mekanisme perekrutan kadernya terutama yang berasal dari kalangan publik figur. Alhasil, kader-kader yang berasal dari kalangan publik figur kerap berkasus, mislanya terjerat kasus narkoba.
“Seharusnya ada penjenjangan kaderisasi,” kata Ketua DPR RI Marzuki Alie kepada wartawan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/1).
Marzuki menyatakan partai politik masih mengandalkan popularitas publik figur sebagai magnet elektoral. Lantaran terbuai popularitas publik figur, partai politik acapkalli abai meneliti kualitas, integritas, dan rekam jejak para publik figur itu.
“Banyak caleg non-artis yang bagus. Aneh kalau tidak pernah menjadi kader tiba-tiba menjadi calon legislatif,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Marzuki enggan berkomentar banyak saat ditanya mengenai penggerbekan rumah caleg Partai Amanat Nasional (PAN) Raffi Ahmad oleh Badan Narkotika Nasiona (BNN), kemarin. Ia hanya mengatakan menurut sepengetahuannnya Raffi belum terdaftar sebagai caleg PAN.
"Caleg saja belum kok, kandidat juga belum orang baru wacana kok," kata Marzuki.