Selasa 29 Jan 2013 04:06 WIB

Hati-hati Beli Mi di Tempat Ini, Berformalin!

Peringatan bahaya formalin pada makanan.
Foto: easy4test.blogspot.com
Peringatan bahaya formalin pada makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS---Sampel produk mi basah yang diambil dari seorang pedagang di salah satu pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terbukti mengandung formalin setelah dilakukan pengujian di laboratorium.

"Sampel produk makanan dan minuman yang diuji di laboratorium, tidak hanya mi basah. Melainkan ada 11 produk makanan dan minuman yang biasa dijual di pasar tradisional maupun pedagang kaki lima yang berjualan di sejumlah sekolah," kata Kepala Bidang Promosi Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus Arif Budiyanto.

Pihaknya akan menindaklanjuti hasil uji laboratorium itu dengan menyampaikan hasil uji tersebut kepada pedagang terkait sekaligus memberikan pembinaan.

Lewat pembinaan tersebut, dia berharap, mi basah yang mengandung zat berbahaya tidak ditemukan lagi.

Informasinya, kata dia, mi basah tersebut diperoleh dari pemasok luar kota.

"Sebelumnya, juga berkembang bahwa tepung terigu juga mengandung formalin. Akan tetapi, hasil uji sampel terigu di laboratorium negatif," katanya.

Sebanyak 11 sampel produk makanan dan minuman yang diuji di laboratorium, yakni sirup, krupuk, saos, gula merah, jeli, apel, tahu, cincau, kolang kaling, mi basah, dan tepung terigu.

Hasil inspeksi sebelumnya, kata dia, mi basah yang beredar di pasar tradisional di Kudus memang positif ada yang mengandung boraks maupun formalin.

Menurut dia, kecurangan bisa dilakukan oleh produsen, sedangkan pedagang sulit mendeteksi barang dagangan yang dijual mengandung bahan tambahan makanan yang tidak diizinkan.

Selain meningkatkan pengawasan produk makanan dan minuman dari zat tambahan berbahaya, Dinas Perdagangan juga mengawasi produk makanan dan minuman yang kedaluwarsa.

Apalagi, katanya, petugas masih sering menemukan produk makanan atau minuman kedaluwarsa yang dijajakan di sejumlah toko, sehingga pengawasan harus dilakukan secara periodik guna memastikan kepatuhan pedagang.

"Termasuk pedagang yang menjajakan aneka makanan dan minuman di sejumlah sekolah dasar di Kudus juga menjadi target sidak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement