Senin 28 Jan 2013 19:20 WIB

Rusia Dibuat Kesal oleh Presiden Suriah

Rep: Antara/ Red: Citra Listya Rini
Bashar Al Assad
Foto: REUTERS
Bashar Al Assad

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Perdana Menteri (PM) Rusia Dmitri Medvedev menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad telah membuat kesalahan serius yang mungkin fatal dengan menangguhkan reformasi politik karena memilih menekan pasukan oposisi.

"Dia semestinya bertindak lebih cepat lagi dan merangkul oposisi damai yang siap duduk bersama di meja perundingan dengannya. Ini adalah kesalahan serius baginya, malah mungkin fatal," kata Medvedev dalam pernyataan yang tak biasanya kritis terhadap Assad seperti dilaporkan kantor berita Rusia, Senin (28/1).

Bahkan, Medvedev memprediksi peluang Bashar bertahan dalam kekuasaannya di Suriah terus menyempit dari hari ke hari.

Sementara itu, majelis kehakiman tinggi Suriah mengumumkan penangguhan peradilan atas anggota oposisi sehingga mereka bisa bergabung dalam dialog nasional. Seperti dilaporkan kantor berita Suriah SANA, majelis kehakiman tinggi telah memutuskan untuk menangguhkan semua dakwaan kepada kekuatan dan individu oposisi. Sehingga mereka bisa berperan serta dalam dialog nasional.

Sabtu (26/1) lalu, Menteri Dalam Negeri Mohammed al-Shaar berjanji mengendurkan kembalinya anggota oposisi di pengasingan agar mereka bisa bergabung dalam dialog nasional yang ditawarkan Bashar 6 Januari lalu.

Dalam nada pidato yang tidak biasa, Bashar mengajukan dialog dengan tokoh-tokoh oposisi yang bukan "budak Barat" dengan syarat pemberontak menghentikan serangannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement