REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Wakil Perdana Menteri Israel, Silvan Shalom mengungkapkan Pemerintah Israel lewat pejabat tinggi keamanan Israel sudah menggelar rapat terkait gudang senjata kimia di Suriah.
Secara tersirat Israel khawatir senjata-senjata nuklir jatuh ke tangan pejuang Islam, terutama Hizbullah yang didukung Iran.
"Ini menuntut pendekatan dengan cara berbeda, termasuk mengambil tindakan," kata Shalom, seperti dinukil dari AP.
Shalom mengaku Israel tak akan berhenti menjaga diri dari ancaman para pejuang Islam. Pasalnya, Negeri Bintang David itu khawatir konflik di Suriah melebar ke berbatasan Israel.
Untuk menghadapi ancaman konflik Suriah, Israel telah mengerahkan sistem pertahanan roket Iron Dome di kota sebelah utara Haifa, Ahad (27/1).
Secara terpisah seorang anggota parlemen, Yisrael Hasson mengatakan Israel terus mengikuti perkembangan di Suriah untuk memastikan senjata kimia tidak jatuh ke tangan yang salah.
"Suriah memiliki banyak senjata kimia. Jika senjata kimia jatuh ke tangan kelompok ekstrem seperti Hizbullah atau kelompok Jihad Global, maka itu benar-benar akan mengubah peta ancaman," kata Hasson yang pernah menjabat sebagai wakil kepala badan intelejen Shin Bet Israel ini.
Jihad global adalah istilah yang digunakan Israel untuk Alqaidah.