Senin 28 Jan 2013 20:06 WIB

KJRI Karachi Fasilitasi Kepulangan WNI

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dewi Mardiani
Kerusuhan politik di Karachi, ilustrasi
Foto: Politician
Kerusuhan politik di Karachi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian luar negeri (Kemenlu) melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Karachi kembali fasilitasi pemulangan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Siti Munawaroh ke Indonesia.

’’Alasan pemulangan Siti antara lain karena suaminya yang merupakan warga negara Pakistan bekerja di Hong Kong selama setahun, namun tidak kembali serta tidak menafkahi Siti,’’ ujar Direktur Informasi dan Media Kemenlu PLE Priatna, Senin (28/01), seperti dalam pernyataan persnya. 

Selain itu, lanjut Priatna, menurut laporan KJRI Karachi, kondisi keamanan di Karachi yang tidak konfusif bagi dia dan puteranya juga menjadi alasan lain baginya untuk kembali ke Tanah Air.

Siti akhirnya datang melapor ke Kantor KJRI Karachi pada Senin (21/1), bersama puteranya yang berusia 1 tahun. Konjen RI di Karachi kemudian memutuskan untuk memberikan bantuan penampungan sementara di rumah dalam lingungan Kantor KJRI Karachi. Setelah memperoleh konfirmasi tiket penerbangan, Siti dipulangkan bersama dengan puteranya ke Indonesia.

Sebelum berangkat ke bandara, Konjen RI Karachi beserta isteri menemui Siti dan puteranya untuk memberikan dukungan moril dan menyampaikan bantuan dari KJRI Karachi untuk perjalanan pulang ke kampung halaman Siti di Jember, Jawa Timur. ‘’Didampingi oleh Pejabat Konsuler, Siti beserta puteranya sampai di Jakarta Sabtu sore (26/01),’’ tutur Priatna.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement