Senin 28 Jan 2013 20:46 WIB

Warga Muara Gembong Keluhkan Lambatnya Pembangunan Puskesmas

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Djibril Muhammad
Petugas Puskesmas
Foto: Antara
Petugas Puskesmas

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA GEMBONG -- Warga nelayan di RT 02/RW 01, Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, masih terkendala mengakses layanan kesehatan publik. Pembangunan Puskesmas yang didirikan di dekat kampung nelayan sudah berhenti hampir selama seminggu.

Sebelumnya, apabila warga nelayan ingin berobat mereka harus pergi ke Puskesmas yang berada di Kantor Kecamatan Muara Gembong. Jarak yang ditempuh kurang lebih dua kilometer dari perkampungan nelayan. Warga pun harus merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu, untuk ongkos naik ojek. Hal ini lantaran tidak adanya angkutan umum yang beroperasi hingga ke daerah mereka.

Dengan alasan yang sama, nelayan Muara Gembong terkadang juga memilih untuk berobat ke Tanjung Priok atau Muara Karang, Jakarta Utara. Hal ini lantaran ongkos yang dikeluarkan lebih murah dan jaraknya juga tidak terlalu jauh.

"Kalau berobat ke Kecamatan mah, orang yang melahirkan bisa-bisa bayinya udah keluar duluan,'' kata Pipit, warga nelayan Muara Gembong, kepada Republika, Senin (28/1).

Pipit menambahkan, bahkan dia mesti membawa anaknya, Aji, yang baru berusia satu setengah tahun ke Jakarta Utara untuk bisa mendapatkan imunisasi. Memang, di sekitar Desa Pantai Mekar sudah ada mantri. Namun biaya berobat yang mesti dikeluarkan lebih mahal. 

Dalam sekali berobat ke mantri, paling tidak warga harus membayar sebesar Rp 40 ribu. Sementara kondisi keuangan warga nelayan masih pas-pasan. Hal ini seharusnya bisa ditanggulangi dengan adanya biaya pengobatan gratis yang disediakan Pemkab Bekasi, melalui Puskesmas.

Tidak hanya itu, Rosiah, salah satu warga, mengeluhkan, jarang sekali warga yang sakit mendapat pelayanan kunjungan dari petugas medis keliling. Jenis penyakit yang menyerang warga pinggir laut tersebut rata-rata adalah pegal-pegal dan terjadang diare. 

"Kalau dari Puskesmas, jarang ada yang mau datang, paling mantri 'doang'. Itu juga tambah biaya," ujarnya.

Sebenarnya, Dinas Kesehatan (Dinkes)Kabupaten Bekasi telah membangun sebuah Puskesmas yang dekat dengan kampung nelayan. Namun pembangunan yang dimulai sejak dua bulan tersebut, kini terhenti. 

"Sudah hampir seminggu, pembangunan Puskesmasnya itu kayaknya nggak jalan. Gimana mau selesai, kalau berhenti-berhenti kayak gini," kata Rosiah.

Berdasarkan pantauan Republika, pembangunan Puskesmas itu baru berjalan sekitar 40 persen. Bangunan utama memang sudah selesai dicat, begitupun dengan pagar. Namun permukaan jalan masuk, teras, dan lantai belum sepenuhnya selesai. Namun, pembangunan Puskesmas yang berada sekitar 500 meter dari RT 02/RW 01.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement