Rabu 30 Jan 2013 10:33 WIB

PKS Bantah Kadernya Terlibat Kasus Suap di Le Meredian

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Mansyur Faqih
aboe bakar alhabsyi
Foto: facebook
aboe bakar alhabsyi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tak ada kadernya yang terlibat di dalam kasus penyuapan yang terjadi di Hotel Le Meredian. Ini menyusul adanya dugaan kader PKS terlibat di situ.

 

"Itu tidak benar. Saya sangat menyangkan ketika beberapa media menulis pemberitaan mengenai dugaan keterlibatan anggota Komisi IV dari PKS dalam sebuah dugaan suap di Hotel Le Meredian tanpa menuliskan rujukannya," kata anggota Komisi III DPR dari fraksi PKS, Aboe Bakar al Habsyi, Rabu (30/1).

Aboe mengatakan, tidak ada anggota PKS yang terlibat. Pimpinan fraksi sudah memastikan kepada semua anggota di Komisi IV terkait hal itu. Karenanya, lanjut dia, jangan sampai ini dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Atau untuk pembunuhan karakter partai tertentu. 

 

Apalagi, ia mendengar kalau kasus ini sengaja dihembuskan untuk mengalihkan pemberitaan mengenai skandal pajak dari keluarga orang penting di Indonesia.

Menurutnya, karena tahun politik, sehingga suasana mulai memanas. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap sejumlah orang yang diduga kuat tengah melakukan transaksi suap di Hotel Le Meredien, Jakarta, semalam. Ada empat orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan itu.

Tiga diantaranya pria dan satunya lagi perempuan. Satu diantara tiga pria itu diduga seorang pengusaha di PT Indoguna Utama, perusahaan yang bergerak di bidang komoditi daging potong dan satunya lagi sopir pengusaha itu.

Sementara satu orang lagi yang ikut diseret KPK itu belum diketahui identitasnya secara jelas. "Buat PKS, zero tolerance untuk koruptor, sekalipun itu untuk kader PKS," 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement