Rabu 30 Jan 2013 12:21 WIB

Diracun Tikus, 10 Gajah Langka Mati

Gajah Borneo
Foto: news.in.gr
Gajah Borneo

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR --  Sebanyak 10 ekor gajah langka Pygmy Borneo di hutan Simpan Gunung Rara, sekitar 130 km dari Tawau, Sabah, Malaysia, ditemukan mati akibat diracun dengan racun tikus.

Tujuh ekor gajah betina dan tiga gajah jantan berusia antara empat hingga 20 tahun itu ditemukan mati dalam beberapa kejadian sejak 29 Desember 2012 dan terbaru dilaporkan pada 25 Januari, demikian dilaporkan media-media lokal yang terbit di Kuala Lumpur, Rabu.

Kepala Kantor Satwa Liar Sabah, Datuk Dr Laurentius Ambu mengatakan, hasil penyelidikan awal mendapati semua gajah tersebut mati akibat diracun.

"Hasil otopsi kasus terdahulu mendapati beberapa kerusakan organ dalam pada gajah yang mati akibat sejenis racun diduga racun tikus. Namun kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut bersama tim terpadu di kawasan hutan tersebut," katanya.

Kasus kematian gajah tersebut pertama kali dilaporkan pada 29 Desember 2012 dimana seekor gajah jantan ditemukan mati. Kemudian pada 11 Januari seekor gajah betina ditemukan mati dan pada 16 Januari seekor gajah betina lagi mati.

Lima gajah ditemukan mati pada 23 Januari, dan dalam dua hari berturut-turut ditemukan masing-masing seekor gajah mati.

Sementara itu, dokter hewan pada Kantor Satwa Liar Sabah, Dr Sen Nathan mengatakan gajah-gajah yang mati tersebut diduga berasal dari kawanan yang sama karena semua mati di kawasan berdekatan.

"Kami juga tidak menemukan kesan tembakan pada bangkai gajah. Kejadian ini sangat menyedihkan, apalagi melihat seekor anak gajah berusia tiga bulan yang coba membangunkan ibunya yang sudah mati," katanya.

Anak gajah yang diberi nama Kejora itu juga mengalami keracunan karena masih menyusu ibunya, namun keadaannya kini stabil dan dirawat di Taman Hidupan Liar Lok Kawi, kata Sen Nathan.

Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Sabah, Datuk Masidi Manjun mengatakan kematian 10 gajah yang hanya bisa ditemui di Sabah itu merupakan kehilangan besar bagi Sabah.

"Saya sudah diberi informasi mengenai hal ini tetapi masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan walaupun kemungkinan besar gajah-gajah itu diracun," katanya.

Ia mengatakan sudah memerintahkan pembentukan tim khusus beranggotakan pejabat kehutanan, Yayasan Sabah, WWF dan polisi untuk penyelidikan terperinci.

"Jika benar hewan ini diracun, saya sendiri akan memastikan mereka yang bertanggung jawab dihadapkan ke muka pengadilan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement