REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Siswa Muslim di Amerika Serikat yang melaksanakan ibadah shalat di sekolah dilindungi olegh konstitusi.
Direktur Kegiatan Pendidikan Kebebasan Beragama di Newseum, Washington, Charles Haynes mengatakansejumlah negara bagian memiliki UU yang mewajibkan sekolah memberikan perlakuan yang sama kepada semua siswanya.
"Tak ada pengecualian atau perlakuan khusus dengan alasan agama," ungkapnya seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (29/1).
Dewan Pendidikan Kota Montgomery menginformasikan kepada imam komunitas Muslim tidak mungkin memasukkan hari besar Islam ke dalam kalender sekolah. Sedangkan, hari raya Kristen dan Yahudi menjadi hari libur karena sudah diatur dalam kalender sekolah sejak lama.
Berdasarkan Asosiasi Kebebasan Sipil Amerika guru dan siswa perempuan dilarang memakai hijab. Mereka yang tetap bertahan memakai hijab harus terima mengalami pelecehan.