Rabu 30 Jan 2013 15:37 WIB

Pembantaian Massal di Suriah, 79 Orang Tewas Ditembak

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Bendera Siria (Ilustrasi)
Foto: wikipedia
Bendera Siria (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pembantaian terbesar sepanjang dua tahun konflik di Suriah terjadi pekan ini. Sedikitnya  79 mayat remaja dan pria dewasa ditemukan di pinggir Sungai di Aleppo dengan luka tembak di kepala.

Sejumlah mayat yang ditemukan tersebut baru saja dieksekusi karena darah masih mengalir dari lukanya. Mayat lain sudah dibunuh beberapa hari sebelumnya karena tubuhnya sudah kaku dan membiru. 

"Kami melihat mayat pertama kali pukul 8.00 pagi, " ujar penduduk lokal yang tak mau disebutkan namanya seperti dikutip The Telegraph, Selasa (29/1) waktu setempat.

Tangan mayat tersebut diikat kasar dengan tali atau kawat. Masing-masing mayat memiliki luka melingkar di dahi atau mata. Luka-luka juga ditemukan di bagian belakang kepala yang mengindikasikan mereka ditembak dari jarak dekat.

Ratusan orang datang untuk melihat mayat tersebut. Mereka mengaku anggota keluarga banyak yang hilang setelah menyeberang dari wilayah yang dikuasai oposisi di Aleppo ke daerah lain di seberang sungai. 

Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak yang bertanggungjawab atas pembantaian tersebut. Tetapi, identifikasi dari mayat itu menunjukkan setengah dari total senjata yang digunakan berasal dari wilayah oposisi. Penduduk lokal pun menyalahkan pos pemeriksaan pemerintah di seberang sungai.

Jumlah mayat yang ditemukan tersebut merupakan yang terbesar dalam pembantaian di Suriah. Sebagian besar dari korban itu masih muda. Sebagian berpakaian seragam tentara dan lainnya pakaian warga sipil. Dua pemuda berusia tidak lebih dari 11 dan 15 tahun ditemukan ikut tewas. 

Mayat itu diletakkan di dekat Sungai Oweq di perbatasan wilayah yang dikuasai pemberontak di wilayah Bustan al-Qasr. Garis depan wilayah yang dikuasai pemerintah hanya ratusan meter di seberang sungai. 

Selama beberapa bulan terakhir, sungai menjadi tempat pembuangan mayat. Dua mayat ditarik dari tepi sungai pekan lalu. Mayat-mayat itu tidak memiliki kartu identitas.

Penemuan Selasa ini skalanya lebih besar. Sedikitnya 30 mayat ditemukan masih mengambang di sungai. Sumber dari pemerintah Suriah menyalahkan oposisi atas kematian itu. Mereka mengatakan korban yang dibunuh telah diculik teroris. Mereka menambahkan telah berupaya untuk membebaskan para korban.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement