REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Persewangi Banyuwangi Nanang Nur Ahmadi membenarkan belum melunasi gaji Moukwelle Ebwangga Sylvain. Persewangi baru membayar Rp 50 juta disebabkan karena kondisi keungan klub yang sedang krisis.
"Belakangan ini kami terus berupaya mencari pinjaman untuk melunasi gaji Moukwelle. Kami pun ingin masalah ini segera selesai dan dia bisa pulang ke Prancis," kata Nanang ketika dikonfirmasi, Rabu (30/1).
Nanang mengatakan, langkah yang dilakukan manajemen sebelumnya adalah dengan meminta bantuan dari Pengurus Cabang PSSI, KONI, dan Dispora Banyuwangi. Hanya saja, dana itu hingga saat ini belum keluar.
Oleh karena itu, Nanang kini berupaya mencari solusi lain dengan menemui PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator kompetisi dan para pengurus PSSI. Tujuannya adalah untuk meminta bantauan berupa dana talangan.
Dana Rp 50 juta yang sebelumnya diberikan Persewangi kepada Moukwelle juga merupakan bantuan dari LPIS. "Karena bantuan dari Banyuwangi (KONI dan Dispora) belum keluar. Makanya kami minta bantuan ke LPIS dan PSSI. Saya sudah di Jakarta," ucap Nanang.
Nanang juga mengajak Moukwelle untuk melakukan pertemuan ini. Pemain berambut gimbal itu sudah dihubungi manajemen guna melakukan pertemuan dengan LPIS di Jakarta.
"Iya saya hari ini ke Jakarta," kata Moukwele membenarkan.
Moukwelle berharap betul gajinya bisa terlunaskan. Selain ingin pulang ke kampung halaman, ia juga butuh uang untuk pengobatan ibunya yang sedang dirawat karena sakit kanker payudara.