REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Ditemukannya buku berbau porno di beberapa sekolah di Kota Bandung, memperoleh tanggapan dari Pemprov Jabar. Menurut, Plt Sekda Provinsi Jabar, Pery Soeparman, Pemprov Jabar akan mengundang semua pihak yang terkait untuk meneliti mengapa buku berbau porno bisa lolos masuk ke sekolah.
Pery mengatakan, keberadaan buku berbau porno di sekolah tersebut harus diteliti. Pemprov, akan mengecek ke tim dan ke Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk mengklarifikasi hal ini.
‘’Keberadaan buku berbau porno jangan terulang bahaya secara moral kan tidak bagus,’’ ujar Pery yang enggan ditanya lebih lanjut mengenai hal tersebut, Rabu (30/1).
Sementara menurut Kepala Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian Disdik Jabar, Husein R Hasan, Disdik mengaku baru mengetahui buku berbau porno ada di SMA 9. Sebelumnya, buku tersebut ditemukan di SMP 23.
Sebelum gubernur membuat SK, kata dia, semua buku berbahasa Sunda dinilai terlebih dahulu oleh tim. Anggota timnya, terdiri dari dosen Jurusan Bahasa Sunda UPI, Unpad, guru Bahasa Daerah dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Tim tersebut, sambung dia, bertugas untuk menilai buku tersebut layak jadi buku referensi pelajaran atau tidak meski masuk kategori buku pendamping.
Semua hasil kajian tim, kata dia, diberikan pada Dinas Pendidikan Jabar. Disdik, menjadi fasilitator agar daftar buku pelajaran yang di buat tim bisa dibuat surat keputusan (SK) nya oleh Gubernur Jabar.
Husein mengatakan, Disdik Jabar sebenarnya sudah mengklarifikasi pada tim mengapa meloloskan buku tersebut. Begitu juga, ke penulis dan penerbitnya.
Tim mengakui, kalau buku tersebut termasuk yang diloloskan tim penilai karena bukan masuk dalam kategori buku pelajaran. Tapi, hanya buku pendamping. ’Kategorinya juga buku humor,’’ imbuhnya.
Buku berjudul Leuwih Ngenah Inem itu, sambung dia, memang dari judul dan cover cukup vulgar. Tapi, kalau dibaca sebenarnya hanya berisi beberapa cerita humor. Dan yang berbau porno, hanya pada bagian cerita soal Inem saja. Sementara, cerita humor lain yang ada dibuku tersebut tidak.
‘’Besok (hari ini, Kamis (7/1) kami akan mengadakan rapat dengan semua pihak terkait untuk memperjelas masalah ini,’’ papar Husein.