REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris PT Liga Indonesia, Harbiansyah, mengatakan justru merasa enak jika Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, membubarkan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Karena, mereka tidak perlu memikirkan membayar gaji pemain.
''Kita justru enak tidak usah bayar gaji pemain. Tapi, pemerintah bisa atau tidak tanggung jawab kepada pemain?,'' ujar Harbiansyah.
Harbiansyah mempersilakan Roy Suryo jika ingin membubarkan kompetisi ISL. Namun, dia mengingatkan akan banyak dampak buruk jika kompetisi ISL dihentikan.
Selain pembinaan sepak bola menjadi terlantar, masyarakat juga akan menjadi korban dan dirugikan dari segi ekonomi. Karena, kata Harbiansyah, banyak masyarakat meraup keuntungan dengan adanya kompetisi yang menggelar sebuah pertandingan.
Contohnya adalah para pedagang yang berjualan di sekitar stadion. Para tukang ojek dan sopir angkutan umum yang mengantarkan penonton dari atau menuju stadion. "Selain untuk hiburan masyarakat, kompetisi juga untuk perputaran ekonomi," tuturnya.
"Terserah menteri saja lah. Kalau mau dibubarkan, ya dibubarkan,'' katanya. ''Tapi, pemerintah harus tanggung jawab dengan segala hal yang timbul setelah pembubaran itu.''