Kamis 31 Jan 2013 21:31 WIB

Taspen Bidik Investasi Dana Pensiun Rp 62 T

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
PT Taspen
PT Taspen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) selaku perusahaan BUMN membidik nilai investasi Dana Pensiun tahun ini mencapai Rp 62 triliun. Jumlah tersebut untuk menghasilkan imbas hasil Rp 3,8 triliun.

Direktur Investasi Taspen, Taufik Hidayat, mengatakan dari nilai investasi tersebut, sebesar 74 persennya berasal dari obligasi Surat Utang Negara (SUN). Sisanya 25-26 persen dari deposito bank pemerintah dengan level permintaan pernyataan minat (EOI) 10,1 persen.

Taspen juga membidik nilai investasi dari Tabungan Hari Tua (THT) tahun ini mencapai Rp 48 triliun, "Imbas hasilnya kami harapkan mencapai Rp 4,6 triliun," kata Taufik dijumpai di Jakarta, Kamis (31/1). 

Dari nilai investasi THT tersebut, sebesar 68 persennya berasal dari obligasi. Sisanya 25 persen dari saham dan tujuh persen dari deposito. Sedangkan level permintaan pernyataan minat (EOI) 10,1 persen.

Secara porsi, besaran obligasi untuk investasi THT menurun dari 73 persen tahun lalu menjadi 68 persen tahun ini. Sedangkan investasi saham meningkat dari 11 persen tahun lalu menjadi 25 persen tahun ini.

Menurut Taufik, hal itu disebabkan karena bunga obligasi dan bank makin lama makin turun. "Jadi, perusahaan mengurangi likuidasi dan lebih banyak bermain disaham. Khususnya saham-saham berkapitalisasi besar (big cap)," katanya. 

Porsi deposito dalam investasi Taspen di THT juga turun dari 16 persen tahun lalu menjadi tujuh persen tahun ini. Ini sebab perusahaan menganggapnya hanya memberikan imbas hasil (return) yang rendah. Peluang yang masih banyak adalah saham dan obligasi korporasi.

Tahun ini, Taspen memproyeksikan akan membayarkan dana pensiun mencapai Rp 60 triliun. Sebagian besarnya akan dialokasikan untuk pegawai negeri sipil (PNS) perbulannya. 

Untuk meningkatkan tanggung jawab pembayaran dana pensiun kepada nasabahnya, Taspen juga menjalin kerja sama melalui pembentukan bank patungan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Pos Indonesia. Bank tersebut bernama Bank Sinar yang 81,46 persen sahamnya sebelumnya dimiliki Bank Mandiri dengan nama Bank Sinar Harapan Bali.

Direktur Utama Taspen, Agus Haryanto, mengatakan bersama Bank Mandiri dan Pos Indonesia, maka anak usaha bank ini akan bergerak dalam bisnis ritel, mikro, dan penyaluran pembiayaan yang terkait pensiun. Bank Mandiri saat ini memunyai 1.733 kantor cabang dan tujuh kantor cabang perwakilan perusahaan anak di luar negeri. 

Layanan distribusi Bank Mandiri ini dilengkapi 10.466 ATM yang tersambung dalam jaringan ATM Link dengan jumlah total 31.139 ATM. "Bank Mandiri ini bisa menjangkau semua pensiunan yang disalurkan melalui Taspen," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement