Jumat 01 Feb 2013 08:38 WIB

Hikayat Gay di Sodom (bagian 1)

Rep: Afriza Hanifa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bab-Edh-dhra, lokasi ditemukannya reruntuhan kota Sodom dan Gomoroh
Bab-Edh-dhra, lokasi ditemukannya reruntuhan kota Sodom dan Gomoroh

REPUBLIKA.CO.ID,  Kaum gay sudah hidup ribuan tahun lalu, seperti diberitakan kitab suci. Syahdan, seorang putra Haran dari wilayah Ur, Luth (Lot) mengikuti jejak pamannya, Ibrahim (Abraham) ke negeri Kanaan. 

Setiba disana, Luth ditugaskan Allah berdakwah. Luth pun mendatangi Kota Sodom di utara Laut Mati dan Gamora (Gomorrah)berlokasi di sepanjang timur laut Laut Mati.

"Mengapa kalian tidak bertakwa? Sungguh, aku ini seorang rasul yang diutus kepadamu. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepada ku. Dan aku tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku hanyalah dari Tuhan seluruh alam," ujar Luth.

Belum cukup dibuat heran dengan datangnya seorang yang mengaku utusan Tuhan, bangsa Sodom pun kemudian dibuat murka karena sang utusan tersebut terang-terangan melawan kebiasaan warga melakukan homoseksual. 

Ia mengajak mereka kembali kepada Allah dan meninggalkan perbuatan yang dimurkai-Nya. "Sungguh kalian benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?!" Seru Luth mengajak kaumnya bertaubat.

Menanggapi kedatangan Luth mereka pun acuh. Ucapan Luth bagai angin lalu. Luth dianggap tak waras yang mengusik kehidupan mereka. Meski demikian, sang nabi tak putus asa. Ia terus mengajak mereka kembali pada agama Allah. 

"Mengapa kamu mendatangi sesama lelaki (Homoseks) di antara manusia? Sementara kamu tinggalkan perempuan yang diciptakan Tuhan untuk dijadikan sebagai istri? Kamu memang orang-orang yang melampaui batas," kata Luth. 

Apa jawaban kaum Sodom? Tentu saja mereka menolaknya mentah-mentah.  "Hai Luth! Jika kau tidak berhenti, maka kau akan termasuk orang-orang yang terusir," ancam warga Sodom. Dengan sabar, Luth hanya menimpali, "Sungguh aku benci pada perbuatan kalian".

Semakin Luth menyampaikan dakwah, semakin mereka menantang. "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar," ujar mereka menyombongkan diri.

Habis sudah kesabaran Luth mengajak mereka pada kebenaran. Luth pun mengeluhkan kesulitannya menghadapi bangsa Sodom kepada Allah Ta'ala. Ia pun menengadahkan tangan seraya minta pertolongan, "Ya Tuhanku, tolonglah aku atas kaum yang berbuat kerusakan itu. Ya Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari akibat perbuatan yang mereka kerjakan," ujar sang nabi. (bersambung).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement