REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN - Kandidat presiden Armenia terluka akibat tembakan di ibukota Yerevan pada Kamis (31/1) malam waktu setempat.
Polisi mengatakan, dampak insiden itu, pemilihan yang dihelat pada Februari ini akan ditunda. Paruyr Hayrikyan merupakan satu dari delapan kandidat dalam pemilihan 18 Februari mendatang.
Namun Paruyr bukanlah pesaing yang tangguh dibanding Serzh Sarksyan yang diperkirakan akan terpilih kembali untuk periode lima tahun berikutnya.
Berdasarkan konstitusi Armenia, pemilihan akan ditunda selama dua minggu jika kandidat tak dapat turun berkampanye. Jikalau kandidat meninggal, pemilihan baru akan digelar dalam waktu 40 hari setelah kematiannya.
Pembicara Parlemen, Hovik Abrahamyan mengatakan, ''Siapapun yang melakukan hal ini, berniat merusak situasi dalam negeri, tapi mereka gagal'', ujarnya. Menurutnya, penundaan pemilihan tergantung pada kondisi Paruyr Hayrikyan.
TV Armenian Shans melaporkan bahwa pelaku mengeluarkan dua tembakan yang mengenai bahu Hayrikyan. Saat itu Hayrikyan tengah berada di halaman rumahnya, di pusat kota.
Dia lalu dibawa ke rumah sakit setelah tetangganya yang mendengar suara tembakan, menemukannya. Tetangganya langsung menelepon polisi dan ambulans.
Kepala Kepolisian, Vladimir Gasparyan mengatakan, ''(Penembak yang tak diketahui) menembak kandidat Presiden, Paruyr Hayrikyan. Dokter mengatakan nyawanya selamat'', ujarnya.
Hayrikyan (63 tahun), merupakan pemimpin partai oposisi moderat, the National Selfdetermination Union.