Jumat 01 Feb 2013 09:27 WIB

PBNU Usung 'Spirit Wali Songo' di Harlah ke-87

Rep: Agus Raharjo/ Red: Citra Listya Rini
Nahdlatul Ulama
Foto: abunamira.wordpress.com
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merayakan tasyakur hari lahir (Harlah) ke-87. Dalam tasyakur tahun ini, PBNU mengajak masyarakat nahdiyin untuk meresapi semangat Wali Songo.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirajd mengingatkan betapa efektif dakwah yang diusung Wali Songo. Sebab, Wali Songo mengenalkan Islam melalui seni. Bahkan, kata dia, dalam Alquran juga menyebut salah satu profesi seni, yaitu penyair.

Tasyakur Harlah PBNU ke-87 ini dihadiri oleh sejarawan Agus Sunyoto, budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), serta Kyai Sa'ad

Cak Nun -Emha Ainun Nadjib biasa disapa- mengungkapkan sosok wali songo merupakan contoh dakwah yang menyasar kelengkapan seluruh kemanusiaan. Sebab, dakwah wali yang dikenal dengan tradisi keseniannya itu tidak mengenal dimensi-dimensi. Termasuk juga suku, ras, dan status.

Menurut Cak Nun, dimensi dakwah terdiri dari tiga hal, yakni kebaikan-keburukan, kebenaran-kesalahan dan keindahan-kejelekan. Ia menyontohkan misalnya dalam urusan sholat, orang mau mengerjakan sholat itu sebuah kebaikan. Selanjutnya, jika semua syarat dan rukunnya shalat terpenuhi menjadi kebenaran.

"Artinya, sholatnya sudah benar. Selanjutnya untuk menyempurnakannya butuhkekhusyukan yang ada di dimensi keindahan. Seperti Wali Songo memakai karya seni untuk dakwah untuk menonjolkan keindahan," kata Cak Nun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement