Jumat 01 Feb 2013 12:54 WIB

KPK Diminta Terus Usut Keterlibatan Priyo di Korupsi Alquran

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Dewi Mardiani
Priyo Budi Santoso
Foto: Antara
Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah mahasiswa dan kelompok pemuda yang menamakan dirinya sebagai Senator atau Serikat Nasional Anti Koruptor melakukan unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (1/2).

Senator meminta agar KPK yang saat ini sedang menangani kasus dugaan suap impor daging sapi, tidak melupakan keterlibatan Wakil Ketua KPK, Priyo Budi Santoso dalam kasus dugaan korupsi penggandaan pengadaan Alquran dan pengadaan laboratorium komputer di Kementerian Agama (Kemenag).

"Maka Priyo Budi Santoso sudah ada dalam surat dakwaan, harus segera ditetapkan sebagai tersangka baru dan ditangkap oleh KPK," kata Koordinator Aksi Senator, Rahim K saat melakukan unjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/2).

Rahim menambahkan, dalam kasus dugaan korupsi dua proyek di Kemenag ada keterangan para saksi dan diungkapkan dalam surat dakwaan, Priyo menerima 'komitmen fee' dalam proses tender dua proyek tersebut.

Priyo menerima fee sebesar 3,5 persen dari total nilai proyek pengadaan penggandaan Alquran sebesar Rp 22 miliar (Rp 770 juta) dan satu persen dari proyek pengadaan laboratorium komputer dengan nilai proyek sebesar Rp 31,2 miliar (Rp 312 juta). Total Priyo menerima fee sebesar Rp 1,082 miliar.

Menurutnya, Priyo sudah jelas melakukan penyalahgunaan wewenang dan menerima imbalan dari proyek yang sudah menjerat politisi Golkar lainnya yaitu Zulkarnaen Djabar dan anaknya, Dendy Prasetya. Jika nama Priyo sudah ada dalam surat dakwaan, artinya sudah melewati tahap penyidikan karena dijadikan fakta dalam menjerat Zulkarnaen Djabar. "Karena Priyo mendapatkan aliran dana dan secara tidak langsung 'merestui' praktik korupsi," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement