REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah mahasiswa dan kelompok pemuda yang menamakan dirinya sebagai Senator atau Serikat Nasional Anti Koruptor melakukan unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (1/2).
Senator meminta agar KPK yang saat ini sedang menangani kasus dugaan suap impor daging sapi, tidak melupakan keterlibatan Wakil Ketua KPK, Priyo Budi Santoso dalam kasus dugaan korupsi penggandaan pengadaan Alquran dan pengadaan laboratorium komputer di Kementerian Agama (Kemenag).
"Maka Priyo Budi Santoso sudah ada dalam surat dakwaan, harus segera ditetapkan sebagai tersangka baru dan ditangkap oleh KPK," kata Koordinator Aksi Senator, Rahim K saat melakukan unjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/2).
Rahim menambahkan, dalam kasus dugaan korupsi dua proyek di Kemenag ada keterangan para saksi dan diungkapkan dalam surat dakwaan, Priyo menerima 'komitmen fee' dalam proses tender dua proyek tersebut.
Priyo menerima fee sebesar 3,5 persen dari total nilai proyek pengadaan penggandaan Alquran sebesar Rp 22 miliar (Rp 770 juta) dan satu persen dari proyek pengadaan laboratorium komputer dengan nilai proyek sebesar Rp 31,2 miliar (Rp 312 juta). Total Priyo menerima fee sebesar Rp 1,082 miliar.
Menurutnya, Priyo sudah jelas melakukan penyalahgunaan wewenang dan menerima imbalan dari proyek yang sudah menjerat politisi Golkar lainnya yaitu Zulkarnaen Djabar dan anaknya, Dendy Prasetya. Jika nama Priyo sudah ada dalam surat dakwaan, artinya sudah melewati tahap penyidikan karena dijadikan fakta dalam menjerat Zulkarnaen Djabar. "Karena Priyo mendapatkan aliran dana dan secara tidak langsung 'merestui' praktik korupsi," tegasnya.