REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini memiliki presiden baru. Anis Matta yang sebelumnya menjabat sebagai sekjen, terpilih menjadi presiden baru. Ia menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang mundur karena tersangkut kasus korupsi.
"Untuk melanjutkan periodisasi pengurus, menetapkan Saudara Muhammad Anis Matta sebagai presiden PKS," kata Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (1/2).
Menurut dia, penetapan Anis merupakan langkah untuk menjawab kondisi dan situasi yang dialami PKS. Terutama, terkait dengan penetapan Luthfi sebagai tersangka kasus korupsi daging sapi oleh KPK. Menurut Hilmi, apa yang dialami PKS merupakan rencana Tuhan, untuk membesarkan dan memenangkan partai dakwah tersebut pada Pemilu 2014 mendatang.
Hilmi menyatakan penetapan Anis dilakukan setelah Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) melakukan musyawarah di Lembang, Bandung, Kamis (31/1) kemarin.
DPTP sendiri merupakan badan kerja Majelis Syuro. Para anggotanya, yaitu Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin, Ketua Dewan Syariah Pusat Surahman Hidayat, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Untung Wahono, Sekretaris Jenderal Anis Matta, dan Bendahara Umum Mahfud Abdurrahman.
Seharusnya, ada satu lagi anggota, yaitu Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaak. Namun, karena Luthfi tersangkut kasus korupsi dan ditahan KPK, ia tak bisa menghadiri musyawarah itu. Luthfi sendiri telah resmi mengundurkan diri sehari sebelumnya.