REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peneliti Saiful Mujani Institute, Grace Natalie, mengatakan kasus yang menimpa Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) merupakan pukulan besar bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Para pemilih PKS yang notabane muslim terdidik dan kritis akan kecewa dan meninggalkan partai.
"Skandal sebesar ini bisa membuat pemilih PKS minggat," kata Grace ketika dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (1/2).
Grace memperkirakan suara PKS di Pemilu 2014 bakal melorot hingga 50 persen dibandingkan pemilu sebelumnya. Pertanyaannya kemudian, ke mana pemilih PKS akan memberikan suaranya?
Grace mengatakan bila merunut akar sejarahnya, pemilih PKS lebih dengan dengan karakteristik pemilih Masyumi yang modernis dan loyal. "Tidak mungkin pemilih PKS beralih ke PKB yang NU. Mereka mungkin masuk ke PPP atau PAN," kata Grace memprediksi.
Sementara itu, peneliti utama Founding Father House, Dian Permata, mengatakan penetapan LHI sebagai tersangka memperburuk citra partai Islam. Terlebih selama ini, partai Islam kekosongan tokoh partai Islam.
"Kasus ini pastinya membuat publik mulai tidak percaya dengan partai label-label agama," kata Dian.
Dian mengatakan selama ini PKS diasosiasikan sebagai partai label agama yang bersih dari perilaku negatif para pelaku politikus. Apalagi, LHI adalah ketua umum parpol pertama yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pasca-Indonesia memasuki politik modern.
"Sedikit banyak kasus ini akan merugikan partai-partai berbasis label agama," ujar Dian.
Dia menyatakan partai berbasis nasionalis akan diuntungkan dengan adanya penurunan suara PKS. Yang bisa dilakukan partai Islam sekarang ialah membuktikan kepada publik bahwa kasus LHI merupakan kasus terakhir terlibatnya politisi yang berasal dari partai berbasis agama.