REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengatakan masih mempercayakan pengelolaan timnas sepak bola Indonesia kepada PSSI meskipun ada kalangan yang meminta pengelolaan timnas oleh pihak ketiga.
"Saat ini kami tetap mempercayakan pengelolaan timnas ke PSSI. Kalau dipercayakan kepada pihak ketiga saya rasa sulit," kata Roy Suryo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (1/2).
Meskipun mengatakan masih mempercayai PSSI, ia mengatakan pihaknya tetap memantau perkembangan timnas dan akan bertidak tegas jika kemampuan timnas kurang maksimal akibat adanya polemik yang terjadi dipersepakbolaan nasional.
Pertandingan Pra Piala Asia (PPA) 2015 melawan tuan rumah Irak, 6 Februari, kata dia, juga dijadikan salah satu acuan dalam penilaian kinerja PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin selain masalah kompetisi dan penyelesaian polemik di tubuh federasi sepak bola Indonesia ini.
"Pertandingan melawan Irak juga akan kami jadikan tolok ukur. Akan ada ketegasan setelah pertandingan nanti. Lampu kuning sudah mengarah ke lampu merah," katanya.
Peringatan keras pemerintah terhadap PSSI terutama untuk timnas bukan tanpa alasan karena anak asuh Nil Maizar ini baru saja menyerah dengan skor yang cukup pada pertandingan persahabatan melawan tuan rumah Yordania, 0-5 di Amman, Kamis (31/1).
Hasil pertandingan uji coba melawan Yordania, kata Roy Suryo bisa dijadikan tolok ukur untuk memantau kekuatan timnas saat ini. Untuk itu, pihaknya berharap pada pertandingan resmi melawan Irak bisa lebih baik.
"Karakter permainan Yordania dan Irak hampir sama. Itu yang harus diwaspadai," kata pengganti Andi Mallarangeng itu.
Langkah Timnas Garuda untuk menghadapi PPA 2015 Grup C memang cukup berat karena imbas dari polemik persepakbolaan nasional yang tak kunjung tuntas. Timnas berangkat ke salah satu negara di Timur Tengah ini dengan pincang karena tidak semua pemain yang dipanggil oleh PSSI memenuhi panggilan.