REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional tahunan atau Annual International Conference (AIC) yang dijadwalkan November 2013.
"Kami tuan rumah AIC 2013 dan tentu suatu kebanggaan bagi masyarakat NTB sehingga harus dipersiapkan sejak dini agar nantinya sukses," kata Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram Dr H Nashudin di Mataram, Ahad (27/1).
Ia mengatakan, AIC 2013 itu akan dihadiri para tokoh muda intelektual dari delapan negara Islam. Acara ini akan membicarakan berbagai persoalan pembangunan dari aspek pertanian, teknik, kesehatan, perikanan dan kelautan, matematika dan pengetahuan alam, ekonomi, pendudukan, sejarah, serta hukum dan politik dari kaca mata Islam.
Peserta AIC 2013 diperkirakan mencapai lebih dari 100 orang yang berasal dari berbagai negara Islam, termasuk dari tokoh Islam nasional Indonesia. "Mudah-mudahan penyelenggaraannya sukses, sekarang mulai dipersiapkan berbagai hal yang dibutuhkan," ujar Nashudin.
Ia pun telah menyampaikan ihwal tuan rumah penyelenggaraan AIC 2013 itu pada pembukaan kuliah umum dan diskusi publik yang digelar di Aula Hotel Grand Legi Mataram, Sabtu (26/1). Kuliah umum dan diskusi publik tentang Islam dan Masa Depan Kepemimpinan Bangsa itu difasilitasi oleh IAIN Mataram dan dihadiri lebih dari 500 orang peserta, baik dari kalangan mahasiswa, politisi, maupun akademisi.
Tampil sebagai pembicara utama pada kuliah umum dan diskusi publik itu adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr H Moh Mahfud MD SH. Nashudin juga mengungkapkan, IAIN Mataram akan mendapat bantuan dari Islamic Development Bank (IDB) yang antara lain akan digunakan untuk pendanaan pengalihan status dari institut menjadi universitas.
Rencananya, IAIN Mataram akan dialihkan statusnya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) pada 2014. Hanya saja, perubahan IAIN menjadi UIN harus ditunjang sejumlah persyaratan, di antaranya sumber daya manusia (SDM) dosen bergelar Strata III (S3) dalam jumlah yang memadai.
"Kami sedang menyiapkan dosen S3 itu, dan untuk mewujudkannya kami berkerja sama dengan beberapa universitas yang ada di luar daerah NTB maupun luar negeri. Diharapkan akhir 2013 nanti IAIN Mataram sudah punya 62 tenaga doktor," ujarnya.
Syarat lainnya adalah pembangunan sejumlah gedung sebagai syarat menjadi kampus yang representatif. Untuk ini, rencananya akan dibangun sebanyak 12 gedung di lokasi baru dengan dukungan anggaran sebesar Rp 380 miliar.
Saat ini pun IAIN Mataram, yang berlokasi di Jempong, Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, NTB, tengah merencanakan pembangunan laboratorium Alquran. Laboratorium ini nantinya akan menjadi tempat pengkajian berbagai ilmu pengetahuan yang terkandung dalam kitab suci pemeluk agama Islam itu.
Detail desain laboratorium Alquran itu tengah dirampungkan, yang juga dikoordinasikan dengan pakar ilmu Alquran Prof Dr M Quraish Shihab. Laboratorium yang akan dibangun di kampus baru IAIN Mataram itu juga diharapkan bisa menjadi salah satu obyek wisata religius di Kota Mataram.
Para tuan guru atau tokoh agama, para pelajar, dan mahasiswa dari berbagai pelosok di Indonesia, khususnya di NTB, bisa memanfaatkan keberadaan laboratorium Alquran tersebut untuk melakukan kajian tentang ilmu-ilmu yang terkandung dalam Alquran, kemudian disebarluaskan untuk kemaslahatan umat.
Operasional laboratorium Alquran tersebut nantinya akan melibatkan para mahasiswa dan dosen yang tergabung dalam Ma'had Al-Jamaah. Kelompok ini merupakan kumpulan orang-orang yang mengkaji dan mendalami ilmu Alquran.
n