REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Anders Fogh Rasmussen mengecam keras serangan bom terhadap kedutaan besar Amerika Serikat di Turki, Jumat (1/2).
"Saya sangat mengutuk serangan bom hari ini di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara, yang menewaskan dan melukai sejumlah orang," kata Rasmussen dalam satu pernyataan yang dilansir AFP.
"Ini merupakan serangan keterlaluan di tempat diplomatik satu negara sekutu, di wilayah sekutu lain. Ini menunjukkan ketidakpedulian nekat terhadap kehidupan manusia dan bagi staf diplomatik yang tidak dapat diganggu gugat," katanya.
Seorang pengebom bunuh diri diduga anggota dari kelompok Marxis radikal meledakkan dirinya di kedutaan besar AS di Ankara, menewaskan seorang penjaga keamanan Turki dan melukai tiga orang lainnya, kata para pejabat.
Rasmussen mengatakan, "Saya menyampaikan belasungkawa tulus saya kepada keluarga dan orang-orang yang dicintai para korban, serta saya menyampaikan solidaritas penuh saya kepada pemerintah Turki dan Amerika Serikat. Tidak ada pembenaran untuk tindakan kekerasan demikian. Terorisme dalam segala bentuk dan manifestasi tidak pernah dapat ditoleransi."
Pemboman di pintu masuk kedutaan yang sangat dijaga ketat di wilayah pasar di ibu kota Turki adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap misi Amerika di dunia Muslim, menyoroti kerentanan 70 ribu diplomat di negara tersebut.