REPUBLIKA.CO.ID,CILINCING -- Pelayananan transportasi air di Jakarta perlu dikembangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan peningkatan transportasi air merupakan bagian pelayanan terhadap masyarakat.
‘’Masa yang diurus yang di darat di busway, monorel, MRT. Laut perlu diurus dong, sungainya perlu diurus juga,’’ ujarnya di sela-sela memberi bantuan kepada korban banjir di Cilincing Jakarta Utara, Sabtu (2/2).
Mantan Walikota Solo tersebut mengatakan transportasi air harus dikembangkan karena ada penggunanya. Karena itu, dia mengaku akan mencoba rute transportasi air dari Duren sawit ke Marunda, kemudian masuk Ancol, ke Muara Baru, dan masuk Muara Angke.
Sedangkan, perintisan transportasi laut dilakukan dengan rute Marunda-Muara Baru. Dia mengatakan menyiapkan dua kapal dan tahun ini akan ditambah dua kapal lagi dengan kapasitas 25 dan 50 penumpang.
Menurutnya, jalur Kanal Banjir Timur (KBT) yang masih dangkal dan banyak sampah jika digunakan untuk jalur tranportasi sungai akan bersih. Dia mengatakan secara otomatis KBT akan dilakukan pengerukan tapi jika tidak digunakan mengandung lumpur, sampah, endapan, dan sedimen. “Di negara manapun kalau dipakai untuk transportasi sungainya bersih, kedalaman terjaga,’’ kata dia.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan untuk meningkatkan keragaman transportasi dapat digunakan melalui water way. Namun, menurutnya secara realitas dengan pola pergerakan saat ini, potensi jumlah konsumen atau penumpang kecil.
Dia menilai terlalu berlebihan jika transportasi air digunakan untuk mengatasi kemacetan. Sebab, jumlah armada dan kapasitas angkut masih sedikit. Menurutnya, pola hunian dan perkantoran di Jakarta belum seperti di Bangkok yang mnghadap ke sungai. Sehingga tidak mudah.
Menurutnya, untuk ingin mmbuat water way harus dibangun pintu-pintu air yang berjenjang turun. Dia mencontohkan di Terusan Suez, Belanda, atau Inggris harus ada alat untuk menaikkan atau menurunkan muka air untuk mempermudah jalannya kapal.
Karena itu, dia mengatakan antara rencana dan harapan harus sesuai. Menurutnya, water way akan selesai antara 10 sampai 15 tahun ke depan. ‘’Pola perjalanan tergantung tata ruang dan wilayah, Jakarta tidak mengarah ke transportasi sungai,’’ kata dia.