REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Proses identifikasi terhadap pengguna narkoba jenis cathinone cukup sulit dan rumit sehingga membutuhkan alat yang canggih didukung sumber daya kompeten untuk menganalisisnya, kata pakar kimia Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Riyanto PhD.
"Jadi, tidak mengherankan dalam kasus penggrebekan di rumah artis beberapa waktu lalu Badan Narkotika Nasional (BNN) relatif lama menentukan seseorang positif menggunakan zat berbahaya tersebut," katanya di Yogyakarta, Sabtu.
Namun, menurut dia, Universitas Islam Indonesia (UII) sudah memiliki alat yang bisa mendeteksi pengguna chatinone. Dengan bantuan alat mutakhir yang sudah dimiliki, UII bisa dan siap mengidentifikasinya melalui uji laboratorium.
Ia mengatakan cathinone dalam dunia kimia sesungguhnya bukan jenis obat-obatan baru tetapi karena jarang yang memakainya maka banyak orang kurang mengenalinya. "Selama ini orang lebih mengenal sabu dan sejenisnya sehingga obat berbahaya seperti cathinone dinilai sebagai narkoba jenis baru," katanya.
Menurut dia secara umum komposisi yang terkandung di dalam cathinone antara lain senyawa benzene, senyawa keton, dan senyawa amina sehingga jika dikonsumsi tanpa memperhatikan dosis yang diberikan dokter akan membahayakan bagi penggunanya.
"Bahkan banyak penelitian menyebutkan semua jenis obat-obatan yang mengandung benzene terdapat racun di dalamnya. Jika digunakan tanpa dosis yang diberikan dokter akan membuat orang kecanduan dan membahayakan hingga menyebabkan ginjal akut," katanya.
Ia mengatakan jika ditelusuri cathinone bisa didapatkan melalui cara sintetik yang kemudian berbentuk serbuk kristal putih atau kecoklatan. Namun yang nonsintetik atau secara alami, cathinone terkandung dalam khat (Catha edulis Forsk) yakni tumbuhan semak yang banyak terdapat di Afrika Timur dan Tengah serta sebagian jazirah Arabia.
"Daun khat sejak dulu dikonsumsi dengan cara dikunyah, dibuat jus, atau diseduh seperti teh oleh penduduk di wilayah itu. Orang yang mengkonsumsi tumbuhan tersebut akan merasa tenang dan bergembira," katanya.