REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Indonesia memulangkan 31 anak buah kapal Warga Negara Indonesia (WNI) dari Trinidad dan Tobago.
“Para ABK WNI itu dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (2/2) malam sekira pukul 21.30 WIB,” ujar Direktur Informasi dan Media Kemlu, PLE Priatna, di Jakarta, Sabtu (2/2) dalam rilis yang diterima ROL.
Priatna mengatakan ke-31 ABK tersebut adalah bagian dari 150 ABK yang dipulangkan sejak 9 November 2012, dari 154 ABK yang menyandarkan kapalnya di Port of Spain, Trinidad dan Tobago.
“Sedangkan empat ABK lainnya rencananya dipulangkan dan tiba di Indonesia, Senin (4/2) besok,” ujar Priatna.
Orang nomor satu di bagian Informasi dan Media Kemlu ini menuturkan, permasalahan kasus para ABK tersebut pertama kali ditangani Kemlu dan KBRI Caracas pada September 2012.
Sejak saat itu, tambah dia, Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan instansi terkait di Indonesia dengan Pemerintah Trinidad dan Tobago. Kerjasama tersebut guna penanganan kasus serta proses pemulangan mereka ke tanah air.
Tim Kemlu yang turut mendampingi pemulangan ABK. Pemulangan kali ini juga telah meminta bantuan Pemerintah Trinidad dan Tobago agar menyita kapal-kapal milik perusahaan tersebut dan menjualnya untuk melunasi gaji para ABK yang belum dibayar perusahaan.
Pada akhir Mei 2012, 20 kapal asal Taiwan, Kwo Jeng Trading Ltd ini mempekerjakan 154 ABK WNI dan warga negara Tiongkok serta Viet Nam telah dilabuhkan di Trinidad dan Tobago. Mereka menyandarkan kapal karena perusahaan pemilik kapal memberhentikan pengiriman uang pembiayaan operasional kapal itu.