Sabtu 02 Feb 2013 16:36 WIB

Kearifan Indonesia Bikin Penyebaran Islam Berlangsung Damai

Muslim Indonesia. Ilustrasi.
Foto: Republika
Muslim Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Akademisi sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Zainal Abidin menilai banyak umat muslim Indonesia sudah bergaya dan berbusana ala muslim Timur Tengah.

"Padahal umat Islam sangat fleksibel dan tidak harus bergaya ala Timur Tengah," kata Zainal saat dialog publik tentang 'Menangkal Radikalisme Mengatasnamakan Agama' di Palu, Sabtu (2/2).

Bahkan, katanya, ada umat Islam Indonesia yang bergaya melebihi orang Arab. Menurutnya, gaya pakaian tersebut adalah bagian dari budaya sebuah negara.

"Setiap daerah mempunyai budaya sendiri, yang penting tidak menyalahi ajaran Islam," ujar Zainal Abidin.

Ia berharap umat muslim tidak terjebak gaya praktis. "Boleh saja bergaya ala Timur Tengah, tapi tetap seperti orang Indonesia," kata Zainal Abidin.

Pria yang juga Ketua STAIN Dato Karama Palu ini mengatakan hijab atau jilbab saat ini sudah diakui secara internasional.

"Meski demikian, kita jangan terlena dengan memaksa perempuan muslim lainnya memakai jilbab," imbuh dia.

Sementara Staf Ahli Bidang Pemerintahan Gubernur Sulawesi, Syuaib Djafar berpendapat masyarakat memiliki kebudayaan beragam. Sehingga dibutuhkan pendekatan sesuai kearifan lokal untuk pengajaran agama Islam.

"Kalau itu bisa dilakukan, penyebaran agama Islam bisa berlangsung damai tanpa kekerasan," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement