REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Akademisi sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Zainal Abidin menilai banyak umat muslim Indonesia sudah bergaya dan berbusana ala muslim Timur Tengah.
"Padahal umat Islam sangat fleksibel dan tidak harus bergaya ala Timur Tengah," kata Zainal saat dialog publik tentang 'Menangkal Radikalisme Mengatasnamakan Agama' di Palu, Sabtu (2/2).
Bahkan, katanya, ada umat Islam Indonesia yang bergaya melebihi orang Arab. Menurutnya, gaya pakaian tersebut adalah bagian dari budaya sebuah negara.
"Setiap daerah mempunyai budaya sendiri, yang penting tidak menyalahi ajaran Islam," ujar Zainal Abidin.
Ia berharap umat muslim tidak terjebak gaya praktis. "Boleh saja bergaya ala Timur Tengah, tapi tetap seperti orang Indonesia," kata Zainal Abidin.
Pria yang juga Ketua STAIN Dato Karama Palu ini mengatakan hijab atau jilbab saat ini sudah diakui secara internasional.
"Meski demikian, kita jangan terlena dengan memaksa perempuan muslim lainnya memakai jilbab," imbuh dia.
Sementara Staf Ahli Bidang Pemerintahan Gubernur Sulawesi, Syuaib Djafar berpendapat masyarakat memiliki kebudayaan beragam. Sehingga dibutuhkan pendekatan sesuai kearifan lokal untuk pengajaran agama Islam.
"Kalau itu bisa dilakukan, penyebaran agama Islam bisa berlangsung damai tanpa kekerasan," katanya menjelaskan.