Sabtu 02 Feb 2013 16:58 WIB

Tidak Adil, Subsidi PLN untuk Perusahaan Besar

Rep: sefti oktarinisa/ Red: Taufik Rachman
Dua petugas PT PLN tengah melakukan perbaikan jaringan listrik.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Dua petugas PT PLN tengah melakukan perbaikan jaringan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai subsidi listrik untuk perusahaan besar di Tanah Air tak adil. Sebelumnya, 55 perusahaan termasuk di dalamnya BUMN mendapat subsidi listrik hingga Rp 4 triliun lebih.

"Waktu saya di PLN perlakuan seperti itu memang tidak adil," katanya, Sabtu (2/2). "Contohnya saja ada perusahaan multinasional yang labanya Rp 4 triliun cuma bayar listrik Rp 450 miliar,".

Memang industri sah menerima industri. Tapi, dikatakannya, tidak laik jika subsidi itu amat besar dari rumah tangga. "Nggak masuk akal," ujarnya lagi.

Sebelumnya, dari data PLN terdapat 55 perusahaan kelas kakap mendapatkan subsidi listrik paling besar. Mereka mendapat 25 persen subsidi dari total subsidi listrik Rp 78 triliun.

Perusahaan tersebut, antara lain Indocement, Semen Indonesia, Sucofindo, Ispatindo, Gunung Garuda, Jakarta Prima, Krakatau Steel, Holcim, Asahimas, dan lainnya. Pemerintah beralasan subsidi tersebut diberikan karena peningkatan volume konsumsi listrik pada perusahaan-perusahaan itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement