REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai subsidi listrik untuk perusahaan besar di Tanah Air tak adil. Sebelumnya, 55 perusahaan termasuk di dalamnya BUMN mendapat subsidi listrik hingga Rp 4 triliun lebih.
"Waktu saya di PLN perlakuan seperti itu memang tidak adil," katanya, Sabtu (2/2). "Contohnya saja ada perusahaan multinasional yang labanya Rp 4 triliun cuma bayar listrik Rp 450 miliar,".
Memang industri sah menerima industri. Tapi, dikatakannya, tidak laik jika subsidi itu amat besar dari rumah tangga. "Nggak masuk akal," ujarnya lagi.
Sebelumnya, dari data PLN terdapat 55 perusahaan kelas kakap mendapatkan subsidi listrik paling besar. Mereka mendapat 25 persen subsidi dari total subsidi listrik Rp 78 triliun.
Perusahaan tersebut, antara lain Indocement, Semen Indonesia, Sucofindo, Ispatindo, Gunung Garuda, Jakarta Prima, Krakatau Steel, Holcim, Asahimas, dan lainnya. Pemerintah beralasan subsidi tersebut diberikan karena peningkatan volume konsumsi listrik pada perusahaan-perusahaan itu.