REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Ratusan ular berbisa jenis ular tanah (ankistrodon rhodostoma) dikabarkan berkeliaran di pemukiman warga. Petugas Puskesmas Panggarangan, Kabupaten Lebak, mengatakan, 21 orang warga telah menjadi korban gigitan ular selama sepekan terakhir.
Pemerhati Kehutanan, Iman Rihmayudin, menilai, merambahnya ular berbisa ke pemukiman warga itu akibat tidak adanya makanan.
"Saya kira ular berbisa masuk pemukiman warga karena di habitatnya tidak ada makanan," kata Iman Rihmayudin Rangkasbitung, Sabtu.
Curah hujan tinggi, lanjutnya, juga membuat ular mencari tempat perlindungan ke lokasi yang suhunya panas sekaligus tersedia makanan. Menghilangnya predator alaminya, seperti burung elang, termasuk burung hantu juga memberi pengaruh.
"Kalau dulu tidak ada ular masuk pemukiman, meskipun berdekatan dengan ladang atau hutan, karena masih banyak burung pemakan ular," katanya.
Untuk itu ia meminta warga terus waspada. "Kami minta warga tetap waspada terhadap gigitan ular berbisa sehubungan musim hujan," katanya.
Ular tanah itu biasanya berkeliaran setelah turun hujan. Kebanyakan warga yang menjadi korban gigitan ular itu ketika berjalan kaki malam hari dan kemudian menginjaknya.