REPUBLIKA.CO.ID, STABAT -- Genangan banjir di Stabat, Ibukota Langkat, Provinsi Sumatera Utara tidak hanya merendam ratusan rumah penduduk. Tetapi, banjir juga menggenangi halaman Masjid Nurul Huda dan kebun kelapa sawit di daerah tersebut.
Banjir mulai terjadi lagi pada Sabtu sore hari. Banjir memasuki rumah warga yang berada di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Tanjung Pura Km 24-25. Warga mulai memindahkan perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, puluhan rumah penduduk Tanjung Pura, juga sudah kelihatan dimasuki air yang mencapai setinggi 50 centimter. Air banjir berasal dari luapan sungai dan air parit yang mulai penuh. Air terus naik dan mulai meninggi sehingga warga bersiap-siap meninggalkan rumah mereka.
Seorang warga Tanjung Pura, Ginting (39), mengatakan banjir terjadi sejak Jumat (1/2) malam. Sungai di daerah itu tiba-tiba saja meluap.
Banjir terjadi, menurut dia, memang dalam pekan ini curah hujan cukup tinggi di daerah itu. "Masyarakat tetap waspada untuk mengantisipasi banjir," kata Ginting.